Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Perhubungan akan segera melakukan uji rancang bangun dan safety assessment terhadap keseluruhan prasarana pendukung Kereta Api Bandara Internasional Minangkabau.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri mengatakan, rencana peresmian operasional Kereta Api Bandara Internasional Minangkabau (BIM) pada 2018 dengan selesainya seluruh pekerjaan konstruksi pada saat ini.
Menurutnya, integrasi layanan moda transportasi udara dengan kereta api akan tercipta dengan beroperasinya Kereta Api Bandara Internasional Minangkabau. Tidak hanya itu, aksesibilitas masyarakat terhadap layanan kereta api juga dapat meningkat.
Dia berharap, peningkatan akses masyarakat terhadap layanan kereta api pada akhirnya dapat memberikan nilai tambah perekonomian di Provinsi Sumatera Barat dan kota-kota di sekitarnya
Masyarakat, ujarnya selama ini baru dapat mengakses Bandara Internasional Minangkabau melalui moda transportasi jalan.
Masyarakat, lanjutnya, membutuhkan waktu tempuh sekitar 45 menit bahkan lebih dari satu jam ketika memasuki jam sibuk untuk menempuh jarak sekitar 26 kilometer dari Kota Padang dan sekitarnya menuju Bandara Internasional Minangkabau melalui jalan raya.
“Pembangunan KA BIM ditujukan untuk mengintegrasikan pelayanan transportasi udara dengan moda kereta api serta meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap layanan kereta api,” kata Zulfikri dalam siaran pers pada Rabu (6/12/2017).
Dia menjelaskan, program pembangunan jalur KA Bandara Internasional Minangkabau dicanangkan sejak 2012. Program tersebut, ujarnya kemudian ditindaklanjuti oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dengan melakukan pembebasan lahan sepanjang jalur KA menuju Bandara Internasional Minangkabau.
Kegiatan pelaksanaan konstruksi, ungkapnya meliputi pekerjaan badan jalan dan pemasangan rel sepanjang 3,9 kilometer (Km) antara Stasiun Duku – Stasiun Bandara Internasional Minangkabau serta pembangunan Stasiun Duku dan pekerjaan persinyalan mekanik.
Sepanjang tahun ini, dia mengatakan pekerjaan yang dilakukan antara lain overcapping Stasiun Padang, penyempurnaan jalan KA BIM – Duku termasuk bangunan pendukung, pembangunan peron dan fasilitas pendukung operasi di Stasiun BIM.
Kemudian peningkatan 7 jembatan, peningkatan jalan rel antara Stasiun Tabing – Stasiun Duku sepanjang 1,28 Km, dan pembangunan sistem radio train dispatching untuk mendukung operasional KA BIM.
Jalur KA BIM, ujarnya membentang sepanjang 22 Km’sp dengan 4 stasiun dari Stasiun Padang hingga Stasiun Bandara Internasional Minangkabau (BIM).
Dari total panjang jalur sepanjang 22 Km tersebut, sepanjang 18,1 km merupakan jalur existing antara Stasiun Padang – Stasiun Tabing – Stasiun Duku. Sementara sisanya sepanjang 3,9 Km adalah jalur baru dari Stasiun Duku hingga Stasiun BIM.