Bisnis.com, MEDAN - Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi meyakini provinsinya memiliki potensi yang besar untuk pengembangan ekonomi syariah.
Hal itu karena dia menilai ekonomi syariah bukan hanya untuk umat Islam tetapi untuk seluruh lapisan masyarakat.
"Ekonomi syariah dapat menjadi katalisator dalam pengembangan perekonomian berbasis syariah di Sumatera, khususnya di Sumut," ujarnya di Medan, Rabu (29/11/2017).
Dia memandang sistem keuangan dan ekonomi syariah dapat menjadi solusi terhadap ketidakpastian ekonomi, baik global maupu domestik, karena memiliki karakter keselarasan.
Yakni antara sektor keuanga dan sektor real, perluasan basis produksi, pengurangan kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
"Sumut memiliki potensi besar untuk pengembangan ekonomi syariah karena berpenduduk mayoritas beragama islam."
Berdasaran data terakhir, lanjutnya, dari total 14,1 juta penduduk Sumut 64% di antaranya beragama Islam.
Selain itu, Sumut juga memeliki jumlah sumber daya manusia (SDM) yang sangat potensial untuk dikembangkan dan diarahkan menjadi sumber daya insani penggerak pembangunan ekonomi syariah di Indonesia.
Dalam perkembangannya saat ini, kata dia, ekonomi syariah di Sumut tumbuh cukup menggembirakan meskipun pemanfaatannya masih terbilang rendah.
Hal ini tercermin dari pangsa pasar pemanfaatan layananan jasa pembayaran jasa keuangan syariah masih relatif kecil, atau masih pada angka 6,7% terhadap total kredit perbankan di Sumatera.
Mengacu data Bank Indonesia, dana pihak ketiga perbankan syariah di Sumatera hingga Agustus tumbuh 71,7% atau menurun dari Juli yang sebesar 79,8%, begitu juga dengan aset yang hanya 68,3%, menurun dari Juli yang mencapai 74,4% dari pangsa.