Bisnis.com, PEKANBARU -- Pengusaha asal Jepang DSJ Holding berminat dengan potensi energi dari limbah kelapa sawit khususnya tandan kosong dan batang sawit.
CEO DSJ Holding Ippei Hara mengatakan ada potensi besar untuk mengolah limbah kelapa sawit di Provinsi Riau, menjadi sumber energi terbarukan.
"Kami melihat ada potensi dari pengolahan limbah sawit menjadi pelet biomassa, khususnya tandang kosong dan batang sawit," katanya di Pekanbaru, Kamis (2/11).
Dia mengatakan selama ini produk dari tanaman kelapa sawit hanya memanfaatkan buah sawit segar dan menyisakan limbah di lapangan.
Padahal dengan teknologi yang tepat, dan perusahaan itu memilikinya, limbah tadi dapat diolah menjadi sumber energi terbarukan dengan bentuk pelet dan tentu saja ramah lingkungan.
Pengolahan limbah itu juga dijamin ramah lingkungan sehingga mengurangi potensi emisi karbon.
"Tentu akan ramah lingkungan karena teknologi kami sudah menjamin hal itu. Rencananya setiap bulan kami akan mengolah sekitar 250.000 ton limbah menjadi pelet," katanya tanpa menyebut berapa nilai investasi yang akan ditanamkan.
Wakil Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim menyatakan pihaknya memyambut baik rencana investor Jepang yang ingin mengolah limbah kelapa sawit di daerahnya.
Dia menyarankan untuk lokasi pabrik pengolahan nanti bisa dibangun di daerah Tanjung Buton atau Dumai, yang memang sudah ditetapkan sebagai kawasan industri oleh pemerintah.
"Dua daerah itu sudah ditetapkan sebagai kawasan industri, dan kelebihan lainnya dekat dengan jalur pelayaran internasional dan tentu saja dengan negara tetangga," katanya.
Keunggulan lain dari dua daerah industri itu adalah akses wilayahnya yang terhubung dengan kabupaten lain yang memiliki perkebunan kelapa sawit berskala besar.
Sementara itu Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Riau Eva Refita mengatakan soal lahan kawasan industri, saat ini Dumai masih memiliki wilayah cukup luas.
"Di Dumai untuk kawasan industrinya ditetapkan 2.500 ha, sedangkan yang terpakai baru 500 ha, jadi masih ada sisa 2.000 ha bisa dijadikan lahan pembangunan pabrik yang strategis," katanya.
Beberapa keunggulan Dumai menurut Eva yaitu kawasan industrinya sudah berjalan, aksesibilitas dengan daerah lain terbuka dengan baik, lalu dukungan pelabuhan berskala internasional dan jaraknya sangat dekat dengan jalur pelayaran internasional Selat Malaka.
Adapun DSJ Holdings adalah grup usaha asal Jepang yang fokus pada bidang penyediaan energi khususnya energi baru terbarukan (EBT). Selain di Jepang, grup ini memiliki sejumlah proyek afiliasi di Amerika, Eropa, Hongkong, Singapura, dan sedang ekspansi di Indonesia.