Bisnis.com, MEDAN - Banyaknya pengajuan klaim asuransi kendaraan fiktif membuat Asuransi Astra Cabang Medan melakukan penanganan khusus dengan menggandeng pihak ketiga.
Haris Halim, Senior Branch Manager Asuransi Astra Medan mengungkapkan tantangan terbesar yang ada di wilayah kerjanya adalah pengajuan klaim yang sangat tinggi.
"Karena itu, kalau ada customer yang klaim, kami selalu melakukan investigasi dan sekarang investigasinya lebih ketat,” ujarnya seusai Insurance Worskhop & Media Gathering di Medan, Kamis (2/11/2017).
Menurut dia, pengetatan investigasi pengajuan klaim hanya dilakukan oleh Cabang Medan dan langkah ini sebenarnya sudah dilakukan mulai tahun ini. Dalam pengetatan ini, kegiatan investigasi tidak hanya dilakukan oleh pihaknya tetapi juga oleh vendor yang ditunjuk.
Setelah pihaknya melakukan investigasi, pihak vendor akan kembali melakukan kegiatan serupa sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam penilaian pengajuan klaim. Pengetatan tersebut dilakukan karena selama ini banyak dari customer di Medan mengajukan klaim fiktif atau rekayasa.
Dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia, pengajuan klaim fiktif di Medan menempati posisi teratas. “Di Medan banyak mafia dan klaimnya suka dibuat-buat.”
Meskipun berlangsung dua kali kegiatan investigasi dalam setiap pengajuan klaim, tetapi dia memastikan hal itu tidak mengakibatkan proses klaim berlangsung lebih lama.
Asuransi Astra Medan tetap memberlakukan durasi proses yang selama ini sudah diterapkan, yakni 1--3 hari. Menurutnya, kelancaran proses klaim sebenarnya lebih tergantung pada kerjasama dari customer yang mengajukan.
Hal itu karena pada banyak kasus, saat mereka melakukan investigasi, customer tidak menunjukkan sikap yang kooperatif sehingga membuat proses menjadi lamban.
“Saat kami investigasi banyak dari mereka (customer) lari sana, lari sini, yang akhirnya memperlambat laporan ke kami. Padahal kalau memang kejadiannya benar-benar sesuai dengan apa yang terjadi, saat diinvestigasi seharusnya customer tidak apa-apa. Kalau mereka tidak kooperatif, berarti ada sesuatu di situ. Makanya kami lebih ketat lagi investigasi.”