Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mandiri Region I Targetkan Kredit Macet di Bawah 1% Akhir 2017

Bank Mandiri Region I menargetkan angka kredit bermasalah pada akhir tahun ini tidak melebihi 1% dari 1,39% pada September 2017.
Parlindungan Hutahaen, Regional CEO Bank Mandiri Region Sumatera I (paling kiri) ketika berbicara kepada wartawan di Medan, Senin 30 Oktober 2017./JIBI - Yoseph Pencawan
Parlindungan Hutahaen, Regional CEO Bank Mandiri Region Sumatera I (paling kiri) ketika berbicara kepada wartawan di Medan, Senin 30 Oktober 2017./JIBI - Yoseph Pencawan

Bisnis.com, MEDAN - Bank Mandiri Region I menargetkan angka kredit bermasalah pada akhir tahun ini tidak melebihi 1% dari 1,39% pada September 2017.

Parlindungan Hutahaen, Regional CEO Bank Mandiri Region Sumatera I mengungkapkan pihaknya optimistis dapat menekan angka Net Performing Loan pada akhir tahun.

"Kalau target saya, maksimum tahun ini sama seperti tahun lalu. Kalau pada september 1,3%, maka pada akhir tahun ini harus di bawah 1%," ujarnya saat temu media di Medan, Senin (30/10/2017).

Sedangkan untuk kredit, dia memproyeksikan pihaknya mampu merealisasikan menjadi Rp63 triliun sampai dengan akhir tahun. Itu artinya, Bank Mandiri Region I masih membutuhkan  sekitar Rp4 triliun lagi untuk memperoleh capaian tersebut.

Dia memaparkan,  pada triwulam III 2017, Bank Mandiri Region I yang membawahi Provinsi Aceh, Sumut, Riau dan Kepri, merealisasikan penyaluran kredit sebesar Rp59,5 triliun. Angka itu meningkat Rp4,1 triliun atau 7,39 % dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 55,4 triliun.

Menurut dia, pertumbuhan itu didukung oleh kualitas kredit yang semakin baik yang terlihat dari rasio kredit bermasalah (NPL Gross) yang menurun dari 1,87% pada September 2016 menjadi 1,39% pada September 2017.

Selain pertumbuhan kredit, Bank Mandiri Region I juga mencatatkan pertumbuhan penghimpunan dana dari Rp50,9 triliun pada September 2016 menjadi Rp59,4 triliun pada September 2017, atau tumbuh 16,69%.

Pertumbuhan tersebut terutama didorong oleh kenaikan dana murah, yakni tabungan yang  tumbuh 10,06%, dari Rp23,7 triliun menjadi Rp26,1 triliun pada September 2017.

Kemudian juga giro dari Rp11,6 triliun menjadi 12,6 triliun pada September 2017, atau tumbuh 9,09% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Kemudian, Bamk Mandiri Region I juga mencatatkan pertumbuhan Fee Base Income dari Rp707 miliar pada September 2016 menjadi Rp782 miliar pada September 2017, atau tumbuh 10,60%.

Sehingga dengan pertumbuhan kredit, dana dan fee based income tersebut, Bank Mandiri Region I mencatatkan Contribution Margin sebelum CKPN senilai Rp2,46 triliun atau tumbuh 14,52% dari periode yang sama tahun sebelumnya, yakni Rp2,15 triliun, pada triwulan III 2017.

Secara nasional, menurutnya, Bank Mandiri berhasil mempertahankan
laju pertumbuhan kinerja hingga sembilan bulan pertama pada tahun ini.

Hal itu terlihat dari pertumbuhan kredit secara tahunan yang mencapai 9,8% pada akhir September 2017 menjadi
Rp686,2 triliun.

Atas agresifitas tersebut, lanjutnya, perseroan dapat mendongkrak nilai aset menjadi Rp1.078,7 triliun, atau naik sebesar 10,6% (yoy).

Adapun laba bersih yang dibukukan perseroan pada akhir September 2017 tercatat senilai Rp15,07 triliun, tumbuh 25,4% dari periode yang sama tahun
lalu.

Parlindungan menilai hasil kinerja tersebut didorong oleh komitmen kuat perseroan dalam mengoptimalisasi aset produktif perusahaan lebih berkualitas serta mendorong kontribusi pendapatan yang bersumber dari jasa perbankan.

“Di tengah tren penurunan suku bunga perbankan sebagai respon atas kebijakan regulator dan persaingan yang semakin ketat di industri, kami terus melakukan penajaman implementasi fokus bisnis serta mendorong inisiatif inovasi produk keuangan sesuai kebutuhan nasabah sebagai solusi strategis dalam menjaga kepercayaan nasabah kepada perseroan."

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yoseph Pencawan
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper