Bisnis.com, MEDAN - Direktur Operasional PT Kuala Gunung Syaiful Syafri berjanji perusahaannya akan segera membangun jalan layang atau flyover di atas perlintasan tidak resmi di kilometer 127+880 dan 122+4/5 yang terdapat di lahan perkebunannya.
Janji itu dia lontarkan menyusul rencana Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumbagut, PT KAI dan Pemkab Batubara menutup perlintasan tersebut.
Namun Syariful punya alasan lain mengapa setelah ada rencana penutupan tersebut PT Kuala Gunung baru akan membangun flyover atau setelah beroperasi sekitar 17 tahun.
Dia berdalih selama ini pihaknya belum mengetahui dengan jelas ihwal perlintasan tersebut.
Dan setelah mendapatkan penjelasan dari pihak Baltek Sumbagut, PT KAI Divre I, Pemkab Batubara dan Pemprov Sumut, dia mengaku perusahaannya mendukung kebijakan penertiban perlintasan tidak resmi, dengan segera membangun flyover.
"Setelah jelas kan kita dukung kebijakan pemerintah."
Padahal, dari catatan bisnis, kecelakaan di pintu perlintasan di wilayah kerja PT KAI Divre I selama Januari hingga September 2017 sudah terjadi sebanyak 81 kali.
Jumlah itu meningkat dari 2016 yang sebanyak 52 kali dan selama 2015 sebanyak 41 Kali.
Adapun kecelakaan tersebut di antaranya terjadi di kilometer 127+880 yang mengakibatkan dua orang tewas, dua luka-luka serta kerusakan sarana dan prasarana kereta api.