Bisnis.com, MEDAN – Presiden Joko Widodo optimistis proyek jalan tol Medan-Kualanamu -Tebing Tinggi akan tersambung pada pertengahan 2018 sehingga meningkatkan daya saing ekonomi daerah dan mendorong pariwisata Danau Toba.
Penegasan tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada peresmian ruas tol Kualanamu-Sei Rampah (seksi 2 hingga seksi 6) sepanjang 42 kilometer, bagian dari jalan tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT) dan tol Medan-Binjai seksi Helvetia-Semayang-Binjai sepanjang 10,64 km.
"Tadi saya tanya ke menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, kira-kira pertengahan 2018 sudah tersambung 42 km plus 14 km hingga menuju Tebing Tinggi. Kita harapkan dengan tol ini kawasan Danau Toba menjadi kawasan pariwisata yang bisa kita dorong,” kata Presiden Jokowi, di kawasan tol Kualanamu, Jumat (13/10/2017).
Turut mendampingi Jokowi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Rini Soemarno, Seskab Pramono Anung dan Gubernur Sumatra Utara (Sumut) Tengku Erry Nuradi.
Presiden menegaskan dengan tersambungnya tol MKTT, maka jarak tempuh dari Medan menuju Danau Toba dapat terpangkas, dari sebelumnya sekitar 4-5 jam menjadi sekitar 1,5 jam-2 jam. Hal ini tentunya akan berdampak pada kelancaran arus barang dan manusia, sehingga menurunkan biaya transportasi yang pada akhirnya harga jual barang kepada masyarakat menjadi lebih murah.
“Apabila semua tol ini tersambung ke titik-titik pertumbuhan tentu mobilitas barang dan manusia menjadi lancar. Biaya transportasi lebih murah, harga jual barang ke konsumen lebih murah dan daya saing ekonomi daerah meningkat,” ujar Jokowi.
Presiden memerintahkan Kapolda, Kajati dan Pangdam di wilayah Sumatra Utara untuk ikut mendukung penyelesaian pembebasan lahan proyek tol Medan-Binjai yang saat ini masih ada lahannya yang belum dapat diselesaikan. Sekitar 3,3 km lahan proyek tol tersebut belum dapat dibebaskan.
“Saya sudah perintahkan kepada semuanya untuk ikut mendukung penyelesaian lahan ini dipercepat. Lakukanlah pendekatan-pendekatan yang baik, ini untuk kepentingan rakyat semuanya dalam rangka mobilitas barang dan orang. Kita ini sudah ketinggalan jauh infrastruktur,” tegas Presiden.
Sementara itu, Gubernur Sumut Tengku Erry Nurani menegaskan rampungnya dua tol di daerah ini akan menambah panjang jalan tol provinsi ini menjadi 113 km, dari sebelumnya hanya 33 km.
“Selama 30 tahun, Sumut hanya memiliki panjang tol sekitar 33 km. Sekarang apabila sudah rampung dua tol ini maka akan bertambah 80 km menjadi 113 km. Harapannya pertumbuhan ekonomi daerah ke depan dapat tumbuh di atas 6% per tahun,” papar Tengku Erry.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi menyampaikan pembangunan Kuala Tanjung, kawasan industri di Sei Mangke, kawasan pariwisata Danau Toba diharapkan dapat diselesaikan dengan baik dan pihaknya akan sering mengecek progres pembangunan proyek-proyek tersebut.
Presiden juga mengharapkan kepada masyarakat untuk tidak menolak penggunaan e-toll pada seluruh ruas jalan tol di Indonesia, termasuk di Sumut. Penggunaan e-toll ini tentunya menambah efisiensi waktu yakni mengurangi kemacetan di gerbang tol, dan sesuai dengan perkembangan zaman.
