Bisnis.com, MEDAN--PT Perusahaan Gas Negara optimistis kinerja penjualan di Sumatra Utara pada 2018 akan meningkat, seiring meningkatnya permintaan dari sektor industri dan komersial, didorong penurunan harga gas dan kondisi ekonomi yang diyakini semakin membaik.
Sales Area Head PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Saeful Hadi mengatakan kinerja perusahaan diyakini akan meningkat mengingat saat ini sudah ada penambahan permintaan volume gas dan pelanggan baru dari sektor industri dan komersial untuk tahun depan.
“Ada sekitar lima perusahaan dari sektor industri, di antaranya industri kimia di kawasan Medan yang mengajukan permintaan. Untuk volume sekitar 3 MMBTU per day. Ini menunjukkan sektor industri terus bergeliat. Tahun depan kami perkirakan ada peningkatan 20%,” kata Saeful Hadi, Rabu (27/9).
Selain industri, kata Saeful, pihaknya juga mengantongi permintaan dari calon pelanggan di sektor komersial seperti perhotelan, pusat perbelanjaan (mall), rumah sakit, dan usaha kecil dan menengah (UKM).
Dia menuturkan sektor industri memberikan kontribusi terbesar yakni 90% terhadap total pelanggan PGN di wilayah Medan, Sumut. Adapun 10% sisanya merupakan kontribusi dari sektor rumah tangga dan komersial. Pada tahun ini, jumlah pelanggan industri PGN di wilayah Sumut sebanyak 45 perusahaan.
Saeful mengungkapkan pada tahun ini pengunaan gas PGN telah kembali normal yakni mencapai 12,5 MMBTU per day, pascapenurunan harga gas pada Februari lalu menjadi US$9,95 per MMBTU.
Menurut dia, penggunaan gas sempat mengalami penurunan hingga 7,8 MMBTU per day saat harga gas menyentuh US$12,22 per MMBTU, disusul dampak krisis global.
Penurunan harga gas di wilayah Sumatra Utara tersebut sesuai keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang berlaku surut mulai 1 Februari 2017.
Melalui penurunan harga gas untuk industri ini pemerintah berharap sektor industri di wilayah Sumut dapat kembali bergeliat sehingga memacu pertumbuhan ekonomi daerah.
“Kami berharap kondisi ekonomi di daerah ini juga semakin baik, sehingga permintaan dari industri dan komersial terus meningkat pada tahun depan, meski di provinsi ini akan menggelar agenda politik pemilihan kepala daerah,” tukasnya.