Bisnis.com, JAKARTA – PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menargetkan 26.000 megawatt proyek pembangkit listrik mulai dibangun pada tahun ini.
Dari data PLN, total proyek 26.000 megawatt (MW) itu adalah total proyek yang telah menandatangani PPA hingga saat ini. Total pembangkit yang sudah melakukan financial closing mencapai 8.748 MW. Sedangkan yang masuk tahap konstruksi mencapai 9.563 MW.
Selama 8 bulan tahun ini, PLN telah menandatangani PPA mencapai 3.448 MW, termasuk menandatangani 285.6 MW terhadap 49 IPP energi baru terbarukan. Terakhir, PLN baru saja menandatangani 11 PPA pembangkit listrik Energi Baru Terbarukan (EBT) yang juga merupakan bagian proyek 35.000 MW dengan total kapasitas mencapai 291,4 MW.
"Semua proyek yang menandatangani PPA tahun ini akan diupayakan untuk segera masuk dalam tahap konstruksi pada tahun ini juga," kata Direktur Pengadaan Strategis I PLN Nicke Widyawati, Selasa (12/9/2017).
Selama lima tahun terakhir, PLN telah menambah pembangkit sebesar 1.482 MW pada 2012, 2.138 MW pada 2013, 1.837 MW pada 2014, 2.150 MW pada 2015 dan 3.714 pada 2016.
PLN sedang mempercepat PPA tiga PLTU Mulut Tambang. Pembangkit dengan skema mine to mouth itu adalah PLTU Mulut Tambang Jambi Tahap 1 kapasitas 2x300 MW, PLTU Mulut Tambang Kalselteng 3 kapasitas 200 MW, dan PLTU Mulut Tambang Kaltim 5 dengan kapasitas 500 MW. Ketiga proyek itu masih dalam tahap negosiasi harga dengan perusahaan pertambangan terkait.
Sementara itu, terdapat 10 PLTU yang dalam masa konstruksi tengah difokuskan oleh PLN. Seluruh pembangkit itu dijadwalkan akan beroperasi pada 2019 mendatang. Pembangkit itu terletak di Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.
Pembangkit yang terletak di Jawa dan Sumatra adalah PLTU Bengkulu 2x100 MW dan PLTU Jawa 7 2x1000 MW di Banten. Kemudian PLTU Batang 2x950 MW, PLTU Jawa 4 ekapansi Tanjung Jati 8 2x1000 MW dan PLTU Jawa 8 Expansion Cilacap 1.000 MW yang semuanya terletak di Jawa Tengah.
Selanjutnya, PLTU Kalteng I 2x100 MW, PLTU Katim 4 Expansion 2 Embalut 200 MW, PLTU Kalbar I 200 MW, PLTU Jeneponto 2 2x125 MW di Sulawesi Selatan dan PLTU Kendan 3 100 MW di Sulawesi Tenggara.