Bisnis.com, JAKARTA – PT Bukit Asam (Persero) Tbk. dikabarkan akan menjajaki lini bisnis baru dari pengembangan produk batu bara melalui gasifikasi batu bara dengan menggandeng PT Chandra Asri Petrochemical Tbk.
Corporate Secretary PT Bukit Asam (Persero) Tbk. Adib Ubaidillah ketika dikonfirmasi membenarkan jika perseroan memang akan bekerja sama dengan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk.
“Memang benar ada kerja sama antara PTBA dan Chandra Asri. Namun detail kerja sama kami belum dapat menyampaikannya. Yang pasti arahnya untuk pengembangan masing masing perusahaan,” katanya saat dihubungi, Selasa (5/9/2017) malam.
Pada Maret, perseroan juga mengungkapkan jika saat ini tengah melakukan pengembangan untuk diversifikasi produk batu bara melalui gasifikasi batu bara yang diolah menjadi amonia melalui kerja sama dengan PT Pupuk Indonesia (Persero). Meskipun saat ini masih kedua badan usaha milik negara itu masih melakukan studi kelayakan.
Batu bara melalui proses gasifikasi biasanya dikenal dengan sebutan syngas atau gas sintetik. Produksyngas bisa diekstraksi menjadi berbagai macam produk antara lain bahan baku kimia (metanol, etilena, dll), bahan baku pupuk (amonia) dan gas alam sintetik (synthetic natural gas/SNG).
Padahal, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. baru saja mengumumkan bahwa perseroan akan membangun pabrik polietilena baru berkapasitas 400.000 ton per tahun yang ditargetkan tuntas pada 2019.
Saat ini perseroan mengoperasikan pabrik polietilena berkapasitas 336.000 ton per tahun (kiloton per annum/KTA). Oleh karena itu, dengan pembangunan pabrik polietilena yang baru dengan kapasitas 400 KTA akan meningkatkan kapasitas produksi menjadi 736 KTA.
Dengan adanya pabrik baru tersebut, maka kebutuhan etilena sebagai bahan baku bahan baku tersebut akan meningkat. Terobosan kerja sama kedua-nya diharapkan bisa menjawab tantangan tersebut.