Bisnis.com, MEDAN - Minat masyarakat untuk membeli properti di Kota Medan terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Kondisi ini membuat banyak pengembang properti berlomba-lomba menawarkan berbagai produknya ke masyarakat, baik yang berada di Medan ataupun yang dari luar kota.
Salah satunya adalah perusahaan properti yang tengah mengembangkan superblok Podomoro City Deli Medan (PCDM) di pusat Kota Medan.
Properti ini diproyeksi akan menjadi superblok termewah setelah Jakarta dan Balikpapan yang dibangun PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) melalui anak perusahaannya, PT Sinar Menara Deli (SMD).
Direktur Pemasaran APLN Matius Jusuf mengatakan, kebanyakan pembeli unit apartemen di PCDM berasal dari Sumatra Utara, tetapi tidak sedikit juga yang berasal dari kota lain di Pulau Sumatra atau dari luar pulau.
"Selama ini pembeli unit apartemen di PCDM kebanyakan dari Sumatra Utara sendiri, kemudian warga dari kota-kota lain di Pulau Sumatra dan pengusaha dari Jakarta," ungkapnya, Selasa (5/9/2017).
Matius meyakini PCDM akan ikut mendorong transformasi Kota Medan sebagai kota bisnis dengan fasilitas infrastruktur kelas dunia. PCDM tidak hanya membantu kegiatan bisnis Medan, namun juga dapat menambah kontribusi bagi pendapatan daerah dalam bentuk pajak dan retribusi.
Hadirnya PCDM juga menurutnya akan memberikan multiplier effect bagi perekonomian daerah, seperti penyerapan tenaga kerja dalam jumlah besar serta aktivitas ekonomi lain.
"Ini menjadi komitmen kami bahwa kehadiran PT Agung Podomoro Land di setiap lokasi pembangunan harus memiliki manfaat yang besar. Harus ada manfaatnya bagi perekonomian daerah."
Selain itu, pembangunan jalan tol Trans-Sumatera yang akan menghubungkan kota-kota di Sumatra dan menyediakan infrastruktur jalan bagi transportasi dalam satu pulau, juga akan menambah nilai jual Kota Medan sendiri.
Dari banyak seksi tol wilayah barat, pada tahun ini akan selesai pembangunan jalan tol Medan – Kuala Namu – Tebing tinggi (MKT), sepanjang 61,3 kilometer.
Matius menyebutkan, Tol MKT akan melengkapi kemudahan sarana transportasi ke bandara internasional terbesar di Sumatera itu.
Efek penting lain dari kehadiran Tol MKT adalah mempercepat transportasi darat dari Medan ke Danau Toba yang telah ditetapkan menjadi 1 dari 10 destinasi wisata unggulan nasional yang sedang dikembangkan pemerintah pusat menjadi sekelas Bali.
"APL meyakini kehadiran Tol MKT akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi dan industri kota Medan, yang selama ini rata-rata tumbuh lebih 7% per tahun."
Matius menambahkan, selesainya Tol MKT akan menarik banyak investor dan pengusaha berbisnis di Medan karena menawarkan kemudahan transportasi ke pelabuhan industri, bandara internasional dan ke pusat pariwisata terbesar di Sumatra Utara.
Di samping itu, pengoperasian Bandara Silangit di Tapanuli Utara diyakininya juga bisa mendukung pariwisata di Sumatra Utara, khususnya kawasan Danau Toba.
Bandara Silangit adalah bandara terdekat dengan kawasan Danau Toba dengan jarak tempuh antara 30 menit hingga 1 jam.
Managemen pun berharap keberadaan PCDM ini dapat menjadi salah satu ikon di Sumut. Yang mana keberadaan Sumatra Utara, melalui Danau Toba yang menjadi salah satu destinasi pariwisata Indonesia, perlu didukung dengan fasilitas seperti superblok ini.