Bisnis.com, MEDAN--BPJS Ketenagakerjaan terus berupaya menyosialisasikan program Manfaat Layanan Tambahan perumahan pekerja dengan menargetkan penyaluran pembiayaan Rp100 miliar untuk fasilitas tersebut di wilayah Sumatra Bagian Utara.
Untuk mengejar target tersebut, BPJS Ketenagakerjaan wilayah Sumatra Bagian Utara (Sumbagut) akan gencar melakukan sosialisasi dan edukasi kepada semua pihak mengenai manfaat program.
Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Sumbagut Umardin Lubis mengatakan, secara nasional BPJS Ketenagakerjaan mengalokasikan dana sebesar Rp 5 triliun untuk program Manfaat Layanan Tambahan (MLT) perumahan pekerja ini.
“Untuk Sumbagut, kami tidak muluk-muluk dan saat ini baru menyosialisasikan. Harapannya bisa menyalurkan pembiayaan Rp100 miliar tahun ini. Kami sudah sosialisasikan ke pengembang dan perusahaan-perusahaan besar,” kata Umardin Lubis di sela-sela Pers Gathering dan Silahturami dengan Media, hari ini.
Program MLT perumahan pekerja tersebut ditujukan untuk memberi kemudahan memiliki rumah yang sehat, layak dan terjangkau dan mendukung percepatan program pemerintah “Sejuta Rumah”.
Adapun fasilitas pembiayaan yang ditawarkan BPJS Ketenagakerjaan dalam program tersebut terdiri empat jenis, yakni pinjaman uang muka perumahan (PUMP), pinjaman renovasi perumahan (PRP), kredit kepemilikan rumah (KPR), dan kredit konstruksi.
Untuk KPR, BPJS Ketenagakerjaan membedakannya menjadi dua jenis yakni KPR subsidi (masyarakat berpenghasilan rendah/MBR) dan KPR Non-subsidi.
Kepala Bagian Pemasaran BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Sumbagut Budi Pramono menambahkan KPR subsidi diberikan untuk rumah dengan harga sesuai ketentuan pemerintah, dengan maksimal pembiayaan KPR plus Pinjaman Uang Muka sampai 99%.
“Kalau untuk KPR non-subsidi pembiayaan diberikan untuk rumah harga maksimal Rp500 juta, dan kami membiayai hingga 90%. Kami akan terus sosialisasikan program ini karena sangat menarik dan bunga KPR-nya lebih rendah,” pungkas Budi Pramono.