Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengusaha Karet Sumsel Sudah Perkirakan Harga Bakal Anjlok

Pengusaha karet di Sumatra Selatan mengaku sudah memproyeksi anjloknya harga karet di pasar global dan berharap agar pemerintah membuat kebijakan yang dapat mengerem penurunan tersebut.
Ilustrasi/JIBI
Ilustrasi/JIBI

Bisnis.com, PALEMBANG -- Pengusaha karet di Sumatra Selatan mengaku sudah memproyeksi anjloknya harga karet di pasar global dan berharap agar pemerintah membuat kebijakan yang dapat mengerem penurunan tersebut.

Ketua Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumsel, Alek K Eddy mengatakan, penurunan kembali harga karet di pasar global seperti sekarang ini sebenarnya sudah diprediksi khususnya di pengusaha terkait.

"Kenaikan harga karet yang terbilang cepat pada awal tahun ini dinilai ada sesuatu yang tidak wajar. Terbukti kini harganya kembali turun," katanya, Senin(24/4)

Dia memaparkan setelah sempat naik tajam sejak awal tahun hingga menyentuh US$2,2 per kilogram, kini harga karet di pasar global kembali terpuruk sejak akhir Maret lalu hingga ke level US$1,5 per kg.

Dia melanjutkan penurunan harga karet ini juga seiring dengan jatuhnya harga minyak di pasar internasional. 

Sebenarnya, kata Alex, kalangan pengusaha sudah mengingatkan pemerintah agar jangan terlena dengan adanya kenaikan harga yang cepat tersebut. 

Apalagi, faktor yang menyebabkan kenaikan itu merupakan musibah banjir yang melanda Thailand. 

"Akan tetapi kenyataanya meski sempat dilanda banjir, ternyata stok karet yang dimiliki Negeri Gajah Putih tersebut masih banyak. Alhasil, kini mulai kembali membanjiri pasar karet dunia, dan menyebabkan harga karet kembali merosot," katanya.

Alhasil, harga beli karet di Sumsel berdasarkan pembelian terakhir pada Sabtu (22/4), dibeli di pabrik Rp17.000 untuk karet 100% kering, dengan harga jual di pasar internasional US$1,5 per kg.

Alex mengemukakan pengusaha tidak bisa berbuat banyak, dan berharap agar pemerintah dapat segera mengambil langkah untuk mengerem laju penurunan harga karet ini. 

"Salah satu cara yang dapat dilakukan yakni melakukan kesepakatan antar negara pengekspor karet untuk membatasi ekspor seperti yang pernah dilakukan dulu," katanya.

Sebab jika tidak, maka yang dikhawatirkan akan merasakan langsung dampak penurunan ini adalah petani karet sendiri.

"Dengan harga karet saat ini saja, rata-rata di level petani harganya Rp7.000, belum lagi jika harus dibagi dua dengan pemilik lahan," katanya.

Menurutnya, sulit untuk bisa memprediksi harga karet dengan kondisi seperti saat ini. Namun, gambaran hingga akhir April ini harga karet di pasar Internasioal akan berkisar US$1,5--US$1,8 per kg.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Rahayuningsih
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper