Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Persaingan Harga Ketat, PPI Kesulitan Pasok Gula di Palembang

Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) Regional Sumatra Selatan mengaku sulit memasok gula di pasaran karena persaingan harga yang cukup ketat antara distributor gula di Palembang.
Gula-Ilustrasi/JIBI
Gula-Ilustrasi/JIBI

Bisnis.com, PALEMBANG – PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) Regional Sumatra Selatan mengaku sulit memasok gula di pasaran karena persaingan harga yang cukup ketat antara distributor gula di Palembang.

Kepala Gudang PT PPI Palembang Sukardi mengatakan, harga gula di pasaran ritel senilai Rp 11.200 per kg, sedangkan harga gula PT PPI masih di angka Rp11.700 per kg.

“Seharusnya pasokan ini sudah habis bulan Febuari kemarin. Harga kami kalah dengan harga pasar, jadi tidak bisa menjual dengan cepat,” ujarnya, Rabu (12/4/2017).

Sukardi menerangkan hingga kini, stok gula yang masih menumpuk di gudang perusahaan pelat merah itu sebanyak 390 ton.

Menurutnya, pihaknya menyalurkan sekitar 5 sak – 10 sak gula per hari ke pasar tradisional di Palembang. Selain itu pembeli gula perusahaan juga merupakan toko sembako mikro, sedangkan toko sembako makro enggan membeli karena harga yang tinggi.

“Kalau kita tidak mengantar ke toko, kemungkinan sulit juga untuk keluar barangnya. Bahkan pernah dalam sehari tidak ada gula yang terjual,” ujarnya.

Jumlah penjualannya juga jauh berkurang dibandingkan tahun kemarin yang bisa mencapai 10 ton per hari. Untuk tahun ini, pasokan gula dikirim dari Lamongan, Jawa Timur (Jatim).

Sementara Manager Komersil PT PPI Sumsel Asner mengatakan kondisi ini terjadi di seluruh gudang di Sumsel.

“Biasanya, PT PPI Sumsel bisa menjual lebih dari 500 ton per bulan, namun tahun ini penjualannya menurun drastis,” ujarnya.

Padahal harga gula PT PPI sudah menurun dari beberapa bulan terakhir. Harga gula PT PPI masih berada di angka Rp 12.000 per kg pada Januari--Februari, namun telah turun menjadi Rp11.900 per kg pada Maret dan sekarang menyentuh Rp11.700 per kg.

“Kami mengikuti harga dari pusat saja. Jika harga melonjak naik, kami bisa langsung menstabilkan harga dengan stok gula yang tersedia di sini. Harga jual ke konsumen masih Rp 12.500 per kg,” katanya.

Menanggapi perbedaan harga gula di pasaran, Inspektorat Jenderal Kementrian Perdagangan Srie Agustina mengatakan harus ada strategi khusus untuk menstabilkan harga.

Menurutnya, jika ada harga gula dipasar yang lebih murah, Bulog dan PT PPI bisa menghitung apakah harganya bisa diturunkan. Kalau harga sulit bersaing, bisa jadi pasokan saat harga naik.

“Bulog saja harganya Rp11.800 per kg, lebih mahal dari PT PPI. Ini juga yang harus dibicarakan antara kedua pihak,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dinda Wulandari
Editor : News Editor
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper