Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stok Beras di Sumbar Capai 20.000 Ton Cukup Untuk 5 Bulan

Perum Bulog mengklaim pasokan beras untuk wilayah Sumatra Barat mencukupi guna memenuhi kebutuhan masyarakat setempat selama Ramadan dan Lebaran tahun ini.
Stok beras di gudang Bulog/JIBI
Stok beras di gudang Bulog/JIBI

Bisnis.com, PADANG - Perum Bulog mengklaim pasokan beras untuk wilayah Sumatra Barat mencukupi guna memenuhi kebutuhan masyarakat setempat selama Ramadan dan Lebaran tahun ini.

Kepala Perum Bulog Divre Sumbar Benhur Nkaimi mengatakan stok beras di seluruh gudang Bulog daerah itu mencapai 20.000 ton yang klaim cukup untuk memenuhi kebutuhan beras selama lima bulan.

“Sekarang, stok kami ada 20.000 ton untuk lima bulan. Jadi tidak hanya untuk bulan puasa, tetapi setelahnya juga masih aman. Dalam waktu dekat juga akan datang lagi 3.000 ton,” ujarnya, Jumat (7/4).

Dia menyebutkan jumlah sebanyak itu diyakini mampu menutupi kekurangan suplai beras akibat meningkatnya permintaan selama Ramadan dan Lebaran. Selain memastikan ketersediaan pasokan beras, Bulog juga menjamin tercukupinya stok gula menghadapi tingginya permintaan di bulan puas.

Untuk dua komoditas tersebut, Bulog bermitra dengan koperasi dan UMKM membentuk toko Sahabat Tani guna menyalurkan beras dan gula secara komersial ke masyarakat.

Saat ini, jumlah toko Sahabat Tani mencapai 400 unit, yang tersebar di seluruh daerah Sumbar. Benhur menargetkan sampai akhir tahun, jumlah toko mitra bisa mencapai 1.000 unit.

Bulog Sumbar juga menargetkan mampu menyerap 16.000 ton beras petani lokal tahun ini dengan harga beli Rp7.300 per kilogram. “Sayangnya kami baru bisa penuhi sekitar 1.000 ton. Karena harga beras lokal di pasaran lebih mahal,” katanya.

Dia menyebutkan, beras di gudang perseroan didatangkan dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan, dan sedikit sekali yang diserap dari petani lokal Sumbar.

Selai komoditas beras dan gula, Bulog juga merencanakan untuk menyerap cabai merah dan bawang merah guna menjamin terpenuhinya pasokan komoditas pangan dan menciptakan stabilitas harga di pasaran.

Puji Atmoko, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumbar meminta pemda dan tim pengendalian inflasi daerah (TPID) memastikan ketersediaan pasokan komoditas pangan jelang Ramadan dan Lebaran.

“Pengalaman dari tahun-tahun sebelumnya, komoditas cabai merah, beras, tiket pesawat dan yang lain meningkat cukup tajam saat momen Lebaran. Siklus ini jalan terus. Harapan kami bisa lebih ditekan, sehingga inflasinya lebih stabil,” papar Puji.

Dia mengatakan TPID Sumbar sudah melakukan sejumlah terobosan, seperti peningkatan pasokan cabai merah dengan meminta Bulog menyerap cabai dari petani. Juga program gubernur yang meminta ASN dan masyarakat menanam cabai di pekarangan rumah, untuk konsumsi sendiri.

Puji memperkirakan inflasi Sumbar tahun ini, berada di kisaran 5,1% plus minus 1% atau sedikit lebih tinggi dari pencapaian tahun sebelumnya sebesar 4,89%. Angka itu dinilai lebih stabil, jika dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya yang sangat berfluktuasi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Heri Faisal
Editor : News Editor
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper