Bisnis.com, PEKANBARU - Pakar pengairan pertanian dari Universitas Gadjah Mada Nugroho Widiasmadi memberikan pelatihan kepada puluhan siswa SMK Negeri 3 Pertanian Pekanbaru.
Pelatihan yang diberikan Nugroho tentang bagaimana mengelola pertanian dan peternakan sekaligus, dengan menerapkan konsep integrated ecofarming total organik.
"Konsep ini berbasis pemanfaatan mikro bakteri Alfaafa atau MA-11 yang terbukti membuat pengolahan limbah dan pakan ternak menjadi lebih cepat serta lebih maksimal," katanya kepada Bisnis.com seusai pembukaan pelatihan menanam cabai organik berbasis ecofarming, Selasa (4/4/2017).
Nugroho mengatakan bila dengan sistem konvensional, pengolahan pupuk kandang lebih lama dibandingkan menggunakan campuran MA-11. Lalu untuk pakan ternak, bila 1 ton jerami bagi pakan sapi hanya diserap tidak lebih dari 5%, menjadi lebih maksimal penyerapannya hingga 90% dengan campuran MA-11.
Siswa SMK Pertanian yang mendapatkan pelatihan dari Nugroho diharapkan mampu mewujudkan ketahanan pangan daerah, yang ujungnya nanti bisa mendukung kemandirian pangan nasional.
"Harapan saya kalau mendidik petani bisa berhasil, nah mendidik siswa bisa lebih berhasil lagi dan menjadi contoh bagi yang lainnya," katanya. Adapun kegiatan pelatihan bagi siswa SMK Negeri 3 Pertanian ini adalah program dari Bank Indonesia Provinsi Riau.