Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri di Sumut Mulai Menikmati Penurunan Harga Gas

Industri pengguna gas di Sumatra Utara mulai menikmati penurunan harga dari US$12,22 per MMBTU menjadi US$9,95 per MMBTU, berlaku untuk perjanjian kerja sama per Februari 2017.
Gas industri-Ilustrasi/Antara Foto
Gas industri-Ilustrasi/Antara Foto

Bisnis.com, MEDAN - Industri pengguna gas di Sumatra Utara mulai menikmati penurunan harga dari US$12,22 per MMBTU menjadi US$9,95 per MMBTU, berlaku untuk perjanjian kerja sama per Februari 2017. Adapun, kelebihan pembayaran pada Februari dan Maret 2017 akan diperhitungkan untuk pembayaran gas pada bulan selanjutnya.

Hal tersebut dikemukakan oleh Sales Head Area PT Perusahaan Gas Negara Tbk. Medan Saeful Hadi pada Selasa (4/4). “Sudah final dan diberlakukan per Februari 2017. Sudah jalan mulai bulan ini. Kami akan berlakukan restitusi. Tapi saat ini penurunan harga berlaku karena sumbernya bukan dari LNG regasifikasi Arun tapi Blok NSO dan sumur Wampu,” jelas Saeful.

Lebih lanjut, dia mengemukakan, jika gas masih bersumber dari LNG regasifikasi Arun, maka sulit untuk menurunkan harga gas untuk industri. Sebelumnya, rencana penurunan harga tersebut terjadi pasca Kementerian ESDM merilis Keputusan Menteri No.434 K/12/MEM/2017 pada 13 Februari 2017 tentang Harga Gas Bumi untuk Industri di Medan dan sekitarnya.

Dalam keputusan tersebut, has gas hulu ditekan, yakni dari PT Pertamina dan afiliasinya dengan produdsen Pertamina Hulu Energi Blok NSO dari US$7,85 per MMBTU menjadi US$6,95 per MMBTU plus 1% ICP. Volume gas dijual yakni 4,7 BBTUD.

Selain itu, dari PGN dengan produsen Pertamina EP menjadi US$6,82 per MMBTU plus 1% ICP dari harga US$8,24 per MMBTU. Volumenya mencapai 4,8 BBTUD. Terakhir PGN dari produsen Triangle Pase Inc menjadi US$6,95 per MMBTU plus 1% ICP dari US$7,85 per MMBTU. Volumenya 3 BBUTD.

Untuk penyaluran gas melalui pipa, tarif Pertamina dengan produsen PHE NSO ruas transmisi Arun-Belawan menjadi US$1,88 per MSCF dari US$2,78 per MSCF. Selain itu, tarif Pertamina EP ruas transmisi Pangkalan Susu-Wampu juga diturunkan menjadi US$0,8 per MSCF dari US$0,92 per MSCF. Pun, tarif PGN dengan produsen Triangle Pase Inc ruas transmisi Arun-Belawan menjadi US$1,88 per MSCF.

Sementara itu, biaya distribusi PGN diturunkan menjadi US$0,9 per m3 dari US$1,35 per m3. Keputusan ini berlaku surut sejak 1 Februari 2017.

Kendati harga sudah mulai turun, Ketua Asosiasi Pengusaha Pemakai Gas (Apigas) Sumut Johan Brien menilai penurunan harga tersebut tak sesuai dengan kualitas atau kalori. Dia merinci, harga tersebut untuk gas industri dengan kandungan kalori 22,64 m3 dalam 1 MMBTU dari sebelumnya 25,65 m3 per MMBTU.

“Kalau kandungan kalorinya seperti itu, kami memperhitungkan bahkan harganya bisa kembali menjadi US$8,7 per MMBTU. Kami menunggu realisasi penurunan harga sesuai Kepmen ESDM. Jangan sampai ada penurunan kualitas,” ucapnya.

Menanggapi keluhan tersebut, Saeful membantahnya. Dia mengungkapkan hal tersebut terjadi karena penggantian sumber gas. “Kualitas tetap bagus. Sekarang sumber kan berubah. Bukan berarti kualitas lebih jelek,” pungkas Saeful.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : News Editor
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper