Bisnis.com, MEDAN - Tim Pemantau Harga Pangan Sumatra Utara mencatat harga cabai terus turun menjelang akhir pekan ini rerata harga cabai rawit Rp24.000 per kg, sementara cabai merah Rp18.000 hingga Rp20.000 per kg.
Ketua Tim Pemantau Harga Pangan Sumut Gunawan Benjamin menyebutkan, penurunan harga cabai sangat signifikan. Sebelumnya, harga cabai rawit mampu bertahan di atas Rp30.000 per kg.
“Harga cabai merah bahkan sempat anjlok Rp15.000 per kg. Petani cabai mengeluh terus. Harga jual di tingkat petani hanya Rp7.000 per kg, lebih rendah dari level harga aman Rp10.000 per kg. Jelas dengan penurunan tersebut, daya beli petani cabai juga akan merosot,” jelas Gunawan, Kamis (30/3/2017).
Dia pun menyayangkan momentum penurunan harga cabai ini terjadi sebelum Ramadhan. Alasannya, Ramadhan menjadi bulan dengan peningkatan konsumsi cabai masyarakat di Sumut sehingga diharapkan dapat menjadi penyeimbang harga.
“Dalam waktu dekat sepertinya sulit berharap harga cabai bisa pulih Rp25.000 hingga Rp30.000 per kg. Petani pada umumnya sudah mempersiapkan pola tanam untuk Ramadan. Jadi dalam 1 bulan ke depan harga cabai masih rendah,” tambah Gunawan.
Lebih lanjut, dia menilai, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sumut harus mewaspadai hal ini. Petani sebaiknya diarahkan untuk menanam dengan pola yang lebih baik. Gunawan meminta baik TPID maupun pemerintah tidak membiarkan petani menanam di saat harga mahal, tapi tidak menanam saat harga murah.
“Cabai cepat busuk dan tidak dapat ditimbun Jadi kalau ada kelebihan pasokan pasti akan banjir di pasar. Kecuali kita memiliki manajemen persediaan dengan cold storage dan membuat harga cabai stabil.”
Sebelumnya, Wakil Ketua TPID Sumut Arief Budi Santoso memprediksikan, pada kuartal II/2017, laju inflasi masih dapat terjada pada 5% plus minus 0,5%. Khusus untuk bahan pangan cenderung tak memberi kontribusi signifikan karena pasokan masih melimpah pasca panen.
Kendati demikian, jika berkaca pada pengalaman pada tahun lalu, manajemen distribusi bahan pangan khususnya cabai perlu dilakukan segera. Pasalnya, laju inflasi Sumut pada tahun lalu yang berada di atas ekspektasi yakni 6,34% terjadi akibat kekurangan pasokan cabai.
Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut mencatat, pada Februari 2017 mengalami deflasi 0,59%. Deflasi terutama disebabkan oleh penurunan harga cabai merah di seluruh kota indeks harga konsumen (IHK).
Cabai merah memegang andil deflasi tertinggi di keempat daerah IHK tersebut. Dia merinci, di Sibolga, harga penurunan harga cabai merah memiliki andil deflasi hingga 1,27%, di Medan 0,81%, Pematang Siantar 0,65%, dan Padang Sidempuan 0,45%.
Khusus di Medan, cabai, baik cabai merah maupun cabai hijau mengalami persentase penurunan harga paling tinggi. Harga cabai merah turun 24,56% dan cabai hijau 25%.