Bisnis.com, MEDAN - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumatra Utara mendorong para pengusaha, terutama pengusaha pemula dan usaha mikro, kecil serta menengah (UMKM) untuk memperluas pasar ke Jepang.
Adapun, melalui kerja sama antara Kadin dan Japan Externa Trade Organization (Jetro), para pengusaha Sumut dapat membuka peluang baru melalui situs Trade Tie-Up Promotion Program (TTPP).
“TTPP ini membantu menjembatani produk para pengusaha dengan pembeli dari Jepang. Prosesnya menjadi lebih mudah. Selama ini para pengusaha daerah lain sudah memanfaatkan TTPP dan cukup berhasil. Mereka sudah ‘go international’,” papar Ketua Kadin Sumut Ivan Iskandar Batubara pada Kamis (30/3/2017).
Lebih lanjut, Ivan menjelaskan, para pengusaha khususnya pemula dan UMKM di Sumut harus mulai mengubah cara pandang dan cara berpikir untuk mempromosikan produk mereka. Menurutnya, promosi dan perluasan pasar tak lagi memerlukan biaya besar dan harus turun langsung ke nagara yang dituju. Cara berpikir seperti inilah yang membuat para pengusaha hanya fokus memasarkan produk mereka di dalam negeri.
Presiden Direktur Jetro Kantor Perwakilan Jakarta Jetro Daiki Kasugahara menyebutkan, sejak mereka beroperasi pada 2010, belum ada satu pun pengusaha Sumut yang memanfaatkan TTPP, baik pembelian maupun penjualan. Hingga saat ini pengguna TTPP telah mencapai 33.000 perusahaan dan 21.000 proposal bisnis.
“Untuk Indonesia bahkan penggunanya masih sedikit hanya 385 perusahaan. Oleh karena itu, kami datang ke daerah untuk menyosialisasikan TTPP. Kami berharap para pengusaha Sumut segera memanfaatkan fasilitas ini. Jepang sudah 9.783 perusahaan. Selain itu ada China 2.486 perusahaan, Korea Selatan 1.342 perusahaan, serta Eropa dan Amerika Serikat 1.111 perusahaan,” rinci Kasugahara.
Adapun, pengusaha Indonesia yang memanfaatkan TTPP jumlahnya masih di bawah India, Vietnam, dan Thailand. Dia menyayangkan hal tersebut, karena potensi produk Indonesia untuk dipasarkan di luar negeri.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, pada Januari 2017, nilai ekspor Sumut ke Jepang melonjak 57,98% secara year on year yakni menjadi US$49,31 juta dari US$31,21 juta. Produk ekspor Sumut ke Jepang masih didominasi karet dan barang dari karet US$27,15 juta diikuti lemak dan minyak hewan/nabati US$6,8 juta, plastik dan barang dari plastik US$3,4 juta, kayu dan barang dari kayu US$2,95 juta, serta bahan kimia organik US$2,75 juta.