Bisnis.com, JAMBI - Dinas Pertanian Hortikultura dan Tanaman Pangan Provinsi Jambi menaksir kerugian akibat banjir yang melanda 11 kabupaten/kota di Jambi sepanjang Februari-Maret tahun ini terhadap komoditas tanaman pangan dan hortikultura mencapai lebih dari Rp54 miliar.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian Holtikultura dan Tanaman Pangan Provinsi Jambi Badrun Tamam mengatakan, kerugian itu meliputi komoditas padi, jagung, kedelai, dan cabai.
Badrun mencatat areal persawahan di Jambi seluas 109.587 hektare. Menurutnya, banjir telah merendam dan merusak 4.303 hektare sawah, dengan umur tanaman 10—120 hari.
Dari areal yang terendam banjir itu, sekitar 1.901 hektare sawah di antaranya dipastikan mengalami gagal panen (puso) dengan nilai kerugian Rp31,66 miliar, dengan asumsi produktivitas 6 ton/hektare atau GKP senilai Rp3.700/kg.
Sedangkan untuk tanaman jagung, secara total yang terdampak banjir seluas 415 hektare dari luasan lahan jagung di Jambi secara keseluruhan mencapai 13.749 hektare.
“Dari luasan lahan jagung yang terdampak banjir itu, 321,75 hektare dipastikan puso. Kami menaksir nilai kerugian mencapai Rp6,06 miliar, dengan asumsi produktivitas per hektarnya mencapai 6 ton atau Rp3.150/kg,” kata Badrun.
Sementara untuk komoditas cabai, dari 64,13 hektare yang terdampak banjir, 60 hektare di antaranya dipastikan gagal panen dengan kerugian mencapai Rp16,91 miliar, dengan asumsi produktivitas 14 ton/hektare dan estimasi harga Rp20.000/kg.
“Untuk kedelai, dari total 109,5 hektare yang terdampak banjir, hanya 30,5 hektare yang dipastikan puso, selebihnya bisa diselamatkan dengan kerugian mencapai Rp256 juta. Asumsi per hektarnya memproduksi 1,2 ton kedelai,” ujar Badrun.
Menurutnya, khusus untuk tanaman padi saat ini sedang dilakukan pendataan lahan pertanian yang bisa diperbaiki. Sementara itu, untuk yang dipastikan puso akan dibantu bibit yang diperoleh dari Kementerian Pertanian dan klaim asuransi. (Kaspul Anwar/k17)