Bisnis.com, MEDAN - Pertamina Marketing Operation Regional (MOR) I Sumbagut mengungkapan beberapa pencapaian kinerjanya dalam beberapa waktu terakhir.
Area Manager Communication & Relations Pertamina MOR I Sumbagut Fitri Erika menuturkan, peluncuran BBM nonsubsidi Dexlite dan Pertamax Turbo di Medan pada Mei 2016 sudah direspon dengan baik oleh konsumen.
Pertamax Turbo yang pada awal Desember 2016 hanya dijual di empat SPBU, terus bertambah menjadi 18 SPBU di Sumut. Meski demikian, Pertamina akan terus mencoba adaptif terhadap tren konsumsi masyarakat yang lebih memilih BBM nonsubsidi sesuai dengan kebutuhan mesin kendaraan konsumen.
Sedangkan volume penjualan LPG nonsubsidi Bright Gas 5,5 Kg sudah mencapai 6.600 tabung per bulan. "Jumlah ini meningkat dari sebelumnya di bulan Mei awal dilaunch sebanyak 2.100 tabung per bulan," ungkapnya, Kamis (16/2/2017).
Saat ini, lanjutnya, sinergi dengan kabupaten dan kota di Sumut juga berjalan baik. Sudah 22 kabupaten dan kota yang telah bersinergi dengan Pertamina dalam upaya mengajak masyarakat, terutama Aparatur Sipil Negara (ASN) atau sebelumnya disebut PNS, menggunakan LPG Nonsubsidi.
"Tanggal 17 februari akan ada sinergi dengan Pemkab Toba Samosir atau kabupaten/kota ke-23 di sumut."
Berikutnya mengenai pencapaian di sisi lingkungan, yakni diperolehnya status Proper Hijau atau Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) pada 2016.
Proper Hijau diberikan untuk usaha dan kegiatan yang telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan dalam peraturan (beyond compliance).
Seperti melaksanakan sistem pengelolaan lingkungan dan memanfaatkan sumber daya secara efisien serta melaksanakan tanggung jawab sosial dengan baik.
Untuk Pertamina MOR I, ada tujuh satuan kerja yang mendapatkan Proper Hijau dan empat di antaranya berada di Sumatra Utara. Yakni Terminal BBM Medan Group, Terminal BBM Kisaran, terminal BBM Siantar dan Depot LPG tandem.
"Penambahan sarana fasilitas juga terus dilakukan Pertamina untuk menghasilkan layanan dan produk sesuai dengan keinginan konsumen."
Antara lain dengan pengoperasian Conventional Bouy Mooring (CBM) di DPPU kualanamu untuk mempercepat layanan ketersediaan stock avtur mengingat terus tumbuhnya penerbangan di bandara tersebut.
Lalu New Gantry System ( NGS) di TBBM Medan Group. Sistem ini merupakan bentuk modernisasi fasilitas pendistribusian BBM yang lebih baik, lebih cepat dan lebih modern.
Penggunaan sistem ini lebih cepat dan modern karena memanfaatkan sistem otomatis yang terintegrasi dengan proses bisnis karena memiliki peralatan berteknologi tinggi.