Bisnis.com, PEKANBARU — Sub Holding PTPN IV PalmCo, bagian dari Holding Perkebunan PTPN III (Persero), mencatat capaian luar biasa dalam panen perdana sawit usai replanting di Kebun Terantam, Regional III Riau.
Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa mengatakan di usia tanam baru 2,5 tahun—yang secara umum masih masuk kategori Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)—tanaman sawit PalmCo sudah menunjukkan produktivitas mencapai 6,5 hingga 7 ton per hektare.
"Capaian ini hampir dua kali lipat dibanding rerata nasional untuk usia tanam serupa yang hanya sekitar 3–4 ton per hektare. Panen perdana dilakukan di lahan seluas 615,74 hektare, mencakup Afdeling 7 dan 8, yang sebelumnya sudah memasuki siklus tanaman tua dan diremajakan sebagai bagian dari strategi peningkatan produktivitas," ujarnya, Senin (14/7/2025).
Jatmiko hadir langsung dalam kegiatan panen tersebut, dan menyampaikan apresiasi atas kinerja tim di lapangan. Menurutnya, capaian ini merupakan hasil dari strategi tanam yang terencana dan konsisten.
"Ini adalah cara kita menjawab risiko terbesar di PTPN Group, yaitu menjaga kualitas investasi tanam. Hasilnya tidak hanya optimal, tapi bahkan bisa kita dorong hingga maksimal," kata Jatmiko.
Berdasarkan proyeksi, jika tren ini berlanjut, maka ketika tanaman memasuki usia Tanaman Menghasilkan 1 (TM1) tahun depan, produktivitas bisa mencapai 18 ton per hektare. Bahkan dalam kondisi optimal, potensi panen bisa menyentuh angka 33 hingga 35 ton per hektare.
Baca Juga
PalmCo sendiri telah merealisasikan replanting lebih dari 19 ribu hektare sejak integrasi PTPN dilakukan. Strategi ini terbukti efektif dalam meningkatkan daya saing dan produktivitas jangka panjang. Salah satu contoh, tanaman tahun tanam 2020 menunjukkan produktivitas TBM 3 mencapai 7,2 ton per hektare, jauh melampaui standar nasional versi PPKS sebesar 4 ton. Ketika memasuki TM1, produksi mencapai 14,5 ton per hektare, juga lebih tinggi dari standar 12 ton.
Beberapa kebun lain di bawah naungan PalmCo juga mencatat kinerja tinggi diantaranya Kebun Sarang Giting (TT 2020) 21,5 ton/ha, Kebun Sisumut (TT 2019) 25,8 ton/ha, Kebun Tanah Putih (TT 2018) 28,9 ton/ha.
Seluruh angka tersebut jauh melampaui standar produktivitas nasional untuk usia tanam yang sama.
Dalam kesempatan tersebut, PalmCo juga memperkenalkan teknologi Agro View, sistem pemantauan berbasis drone yang memberikan data visual real-time tentang kondisi tanaman. Jatmiko bahkan mengoperasikan drone langsung di lokasi panen.
"Drone ini saya operasikan langsung di sini. Kita bisa lihat kondisi tanaman dari udara, deteksi homogenitas, bahkan potensi serangan hama. Ini sekarang sudah jadi alat kerja wajib GM PalmCo," jelasnya.
Agro View kini menjadi bagian dari sistem self-assessment internal yang dikombinasikan dengan validasi eksternal. Teknologi ini memastikan data lapangan akurat dan menjadi dasar pengambilan keputusan cepat.
Menutup kegiatan, Jatmiko menegaskan capaian tinggi harus menjadi pemicu untuk terus berinovasi.
"Jangan cepat puas. Terus lakukan inovasi, terus berubah, terus perbaiki. Jangan pernah menyerah, jangan pernah kasih kendor," pungkasnya.