Bisnis.com, PALEMBANG — Kondisi pembiayaan daerah di Provinsi Sumatra Selatan menunjukkan tren positif sejalan dengan pertumbuhan kredit modal kerja yang mengalami peningkatan.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumsel Bambang Pramono mengatakan kredit modal kerja di Sumsel pada triwulan I/2025 tercatat 8,88% (year on year/YoY) atau meningkat dari sebelumnya yang hanya 1,05% (YoY).
“Percepatan kredit (modal kerja) didorong kredit rumah tangga dan kredit investasi yang masing-masing tumbuh 13,48% dan 7,29%,” katanya, dikutip dari data Laporan Perekonomian Provinsi Sumsel, Senin (23/6/2025).
Menurut pihaknya, peningkatan penyaluran kredit di Sumsel juga mengindikasikan membaiknya optimisme pelaku usaha terhadap prospek perekonomian ke depan.
Selain itu, dorongan utama dari peningkatan itu diantaranya kondisi permintaan domestik yang membaik, stabilisasi harga komoditas utama, serta kepercayaan pada kondisi makroekonomi.
“Berdasarkan hasil liaison oleh Bank Indonesia Sumsel triwulan I/2025 juga menunjukkan bahwa pelaku usaha mulai kembali mengandalkan pembiayaan perbankan, khususnya untuk ekspansi usaha dan penambahan modal kerja,” terangnya.
Baca Juga
Di sisi lain, faktor yang juga memengaruhi pertumbuhan kredit di diwilayah itu yakni dari sisi perbankan.
Bank Indonesia melihat perbankan telah meningkatkan kualitas layanan serta memperluas cakupan dengan menjangkau debitur baru. Termasuk juga akselerasi dalam digitalisasi perbankan untuk memperluas akses dan efisiensi layanan.
“Digitalisasi perbankan saat ini menjadi andalan utama, meskipun pendekatan secara konvensional melalui tatap muka tetap dipertahankan,” kata dia.
Secara rinci pembiayaan daerah Sumsel terbagi menjadi beberapa sektor diantaranya sektor korporasi, sektor rumah tangga, serta sektor UMKM.
Pembiayaan korporasi Sumsel pada triwulan I/2025 tercatat 7,72% (YoY) atau lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yang sebesar 4,79% (YoY). Adapun nilainya mencapai Rp70,8 triliun.
Kemudian untuk realisasi kredit rumah tangga tercatat Rp56,36 triliun atau mengalami pertumbuhan 13,48% (YoY).
“Sedangkan untuk kredit ke UMKM mengalami pertumbuhan 4,02% dengan outstanding Rp40,70 triliun,” tutupnya.