Bisnis.com, MEDAN – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumatra Utara (Sumut) memperkuat perannya mendukung sektor pertanian dengan menginisiasi program pengembangan ekosistem tanaman jagung bernama SEJAGAT, Skema Pengembangan Perkebunan Jagung Rakyat Tangguh.
Kabupaten Langkat menjadi salah satu daerah yang telah menandatangani kesepakatan untuk pengimplementasian program yang bertujuan mempererat hubungan profesional dan berkelanjutan antara pelaku usaha jasa keuangan, petani, dan offtaker tersebut.
Kepala OJK Sumut Khoirul Muttaqien mengatakan, program SEJAGAT menjadi langkah progresif OJK bersama stakeholder termasuk pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan memperkuat sektor pertanian khususnya tanaman jagung rakyat.
Hal itu sejalan dengan mandat Undang-undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) di mana OJK memiliki peran strategis bersama pemerintah dalam mendorong kontribusi sektor keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, Sumut juga merupakan daerah yang sebagian besar angka pertumbuhan produk domestik regional bruto (PDRB) nya ditopang oleh sektor pertanian/ perkebunan.
“Program ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil jagung kita,” kata Khoirul, Kamis (17/4).
Baca Juga
Disampaikan Khoirul, SEJAGAT merupakan program kolaborasi antara kelompok tani, perbankan, dan Perum Bulog sebagai offtaker.
Melalui skema ini para petani akan mendapat kemudahan akses terhadap pembiayaan dan didorong untuk mengadopsi praktik pertanian yang lebih efisien dan berkelanjutan.
“Petani akan diberi bantuan input produksi dan dukungan teknis dari Pemerintah Kabupaten serta stakeholder terkait,” ujarnya.
Terkait dengan pemilihan tanaman jagung sebagai fokus pengembangan, Khoirul mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan kajian pre-elementary assessment (evaluasi dini) guna mengidentifikasi sektor unggulan daerah.
Pengembangan tanaman jagung rakyat ini juga didukung oleh data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2024 yang menunjukkan Sumut sebagai produsen jagung terbesar ketiga se-Indonesia dengan luas panen mencapai 213,4 ribu hektare dan produksi jagung sekitar 1,37 ton.
“Kami akan terus meningkatkan kolaborasi dan sinergi bersama pemerintah daerah, lembaga jasa keuangan, dan petani dalam menciptakan ekosistem keuangan yang lebih kuat, inklusif, dan memberdayakan masyarakat di sektor riil khususnya pertanian yang menjadi tulang punggung ekonomi daerah,” jelasnya.
Adapun, pada agenda penandatanganan kesepakatan SEJAGAT antara Bank Rakyat Indonesia, Perum Bulog Cabang Medan, dan Gabungan Kelompok Tani Maju Bersama di Kabupaten Langkat, para petani juga mendapat bantuan modal kerja berupa kredit usaha rakyat (KUR).
Penyerahan KUR senilai Rp150 juta itu dilakukan secara simbolis kepada dua anggota Gapoktan Maju Bersama Kabupaten Langkat.
“Diharapkan KUR ini dapat membantu penguatan modal kerja petani, meningkatkan produktivitas dan kualitas panen, serta mendorong kemandirian dan kesejahteraan petani secara menyeluruh,” tandasnya. (240)