Bisnis.com, PALEMBANG — PLN UID S2JB memperkirakan konsumsi kelistrikan di wilayah Sumatra Selatan (Sumsel) pada momen Idulfitri tahun 2025 ini mengalami penurunan sekitar 4,2% dari penggunaan di hari biasa.
General Manager PLN UID S2JB Adhi Herlambang mengungkapkan rata-rata konsumsi di bulan Ramadan mengalami penurunan sekitar 1,2% atau dari yang biasanya mencapai 907 megawatt (MW) di Sumsel menjadi 895 MW.
Dengan demikian, saat Idulfitri pihaknya memprediksi terjadi penurunan konsumsi kelistrikan sebesar 4,2% atau beban puncak hanya menjadi 869 MW.
“Sebetulnya kalau event penting seperti Idulfitri kemudian Natal, itu beban kelistrikan secara historis malah turun,” ungkapnya saat dibincangi Bisnis, Senin (24/3/2025).
Selain aktivitas mudik, pendorong utama penurunan penggunaan listrik itu disebut karena liburnya operasional pelanggan dari sisi industri serta beberapa pelanggan VVIP atau VIP seperti perkantoran.
Sehingga memang dari isu kecukupan daya pihaknya mengklaim tidak akan ada kendala atau dalam kondisi aman.
Baca Juga
“Terlebih lagi untuk Sumsel kemampuan pembangkit kita itu di 1.800 MW. Jadi kalau kebutuhan Idulfitri hanya 869 MW, artinya masih ada sekitar 1.000 MW,” ujarnya.
Namun begitu, Adhi mengakui bahwa penurunan beban juga menjadi tantangan karena perlu dilakukan pengaturan pada pembangkitnya.
Oleh karena itu, pihaknya juga telah mengaktifkan masa siaga yang berlangsung selama 17 Maret hingga 11 April 2025.
Selama masa itu, telah disediakan sebanyak 159 posko dengan jumlah personel 106 karyawan PLN dan Petugas Pelayanan Teknis (Yantek) sebanyak 1.454 orang.
“Kami juga sudah memetakan objek vital yang mencapai 182, serta pelanggan VVIP dan VIP sebanyak 71,” imbuhnya.
Selain itu, disediakan juga infrastruktur bagi para pemudik yang menggunakan mobil listrik berupa Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di rest area tol dan beberapa titik konektivitas.
Total SPKLU di wilayah Sumsel, Jambi dan Bengkulu sebanyak 70 mesin yang tersebar di 63 lokasi.
“Kalau untuk Sumsel ada 44 mesin yang berada di 34 lokasi, jadi satu lokasi ada yang 2 SPKLU, kemudian di rest area jumlahnya 7,” pungkasnya.