Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sumsel Deflasi 0,41% pada Februari, Imbas Diskon Tarif Listrik

Harga komoditas barang dan jasa di Sumatra Selatan pada periode Februari 2025 rata-rata mengalami penurunan atau deflasi sebesar 0,41%.
Warga melakukan pengisian token listrik prabayar di Jakarta, Senin (2/1/2023). Bisnis/Suselo Jati
Warga melakukan pengisian token listrik prabayar di Jakarta, Senin (2/1/2023). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, PALEMBANG — Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan perkembangan harga komoditas barang dan jasa di Sumatra Selatan pada periode Februari 2025 rata-rata mengalami penurunan atau deflasi sebesar 0,41% secara month to month (mtm). 

Sedangkan secara year on year (yoy) Sumatra Selatan (Sumsel) tercatat inflasi sebesar 0,49% atau lebih rendah dibandingkan awal tahun ini. 

“Inflasi secara tahunan mengalami penurunan dibandingkan Januari 2025 yang tercatat sebesar 0,92%,” ujar Kepala BPS Sumsel, Moh Wahyu Yulianto dalam rilis berita statistik, Senin (3/3/2025).

Secara tahunan, terdapat delapan kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan dan tiga kelompok mengalami penurunan. 

Kelompok yang menjadi penyumbang utama inflasi Februari (yoy) yaitu perawatan pribadi dan jasa lainnya yang memberikan andil mencapai 0,84%. 

“Untuk komoditas yang menjadi pendorong utama inflasi yoy meliputi emas perhiasan, bahan bakar rumah tangga, minyak goreng, cabai rawit dan sigaret kretek mesin,” jelas dia. 

Sementara secara bulanan, Wahyu menerangkan bahwa Sumsel mengalami deflasi dengan tren yang lebih dalam dibandingkan dengan Januari yang sebesar 0,36%.

Kelompok pengeluaran yang paling besar memberikan andil pada deflasi Februari yakni perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,46%. 

Menurutnya, hal itu didorong oleh komoditas utama penyumbang deflasi yaitu perubahan harga tarif listrik. 

“Berdasarkan catatan peristiwa kita, adanya diskon tarif listrik yang masih berlangsung hingga Februari lalu juga memengaruhi perubahan indeks harga di Sumsel,” jelasnya. 

Di samping itu, komoditas lain yang juga berpengaruh diantaranya cabai merah, daging ayam ras, tomat dan bawang merah. 

Lebih lanjut jika dilihat berdasarkan antara kota IHK di Sumsel, tingkat inflasi yoy tertinggi terjadi Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) sebesar 1,25% dan terendah di Kota Lubuk Linggau yakni 0,16%.

“Komoditas emas perhiasan, bahan bakar rumah tangga, cabai rawit, angkutan udara dan bensin menjadi komoditas penyumbang inflasi terbesar hampir di setiap kabupaten/kota di Sumsel. Sedangkan yang menyumbang deflasi yaitu tarif listrik, cabai merah ,daging ayam ras, tomat dan bawang merah,” tutup Wahyu. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper