Bisnis.com, PALEMBANG— Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat luasan lahan yang telah terbakar di wilayah Sumatra Selatan (Sumsel) sepanjang tahun ini mencapai kisaran 43 hektare.
Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumatra Selatan (Sumsel) Sudirman mengatakan dengan luasan itu kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumsel telah berlangsung sebanyak 54 kali.
“Sudah 54 kali, tapi untuk luasan lahan ini (data) masih menunggu dari Balai Pengendalian Kebakaran Hutan, Kementerian Kehutanan,” jelasnya, Kamis (23/7/2025).
Sejalan dengan kondisi itu, pihaknya juga kembali mengimbau masyarakat, agar tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar.
Sementara itu dia menyebutkan terdapat beberapa wilayah yang menjadi lokasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Pertama, di Kabupaten Ogan Ilir yang sekaligus menjadi wilayah paling banyak kejadian yakni mencapai 41.
“Untuk detail daerahnya paling banyak di Kecamatan Indralaya Utara 19 kejadian, kemudian Kecamatan Pemulutan 6 kejadian, Pemulutan Barat 5 kejadian, Payaraman 4 kejadian, Tanjung Batu 3 kejadian, Indralaya 2 kejadian, serta Rambang Kuang dan Muara Kuang masing-masing 1 kejadian,” ungkapnya.
Baca Juga
Selain itu, Sudirman mengatakan karhutla juga terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yang menjadi salah satu daerah dengan sebaran lahan gambut cukup luas.
Adapun rincian karhutla di masing-masing kecamatan yang ada di OKI meliputi Kecamatan Tulung Selapan dan Jungkal masing-masing 2 kejadian, dan di Pampangan 1 kejadian.
Sementara untuk kabupaten lain yaitu PALI terdata 3 kejadian yang terdeteksi di Kecamatan Abab 2 kejadian dan Penukal Utara 1 kejadian.
Selanjutnya Kabupaten Muba terdata 2 kejadian, yakni di Kecamatan Sungai Keruh dan Bayung Lencir. Dan wilayah yang hanya satu kejadian yaitu Lahat, Muara Enim dan Prabumulih.
"Di Sumsel sudah ada 7 daerah l yang terjadi karhutla. Kita berharaptidak terus bertambah, jika pun ada diharapkan penanganan yang dilakukan bisa lebih cepat sehingga tidak meluas," pungkasnya.