Bisnis.com, PADANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat akan melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda sejumlah daerah di Sumbar.
Kepala Pelaksana BPBD Sumbar, Rudy Rinaldy mengatakan OMC ini sebagai bentuk dukungan BNPB bekerja sama dengan BMKG dalam rangka penanganan besarnya Karhutla yang terjadi.
Daerah yang menjadi target salah satunya OMC untuk Kabupaten Lima Puluh Kota, dan bakal dilanjutkan ke Kabupaten Solok, serta beberapa daerah lainnya.
“Kalau tidak halangan, Jumat (25/7) besok operasi modifikasi cuaca itu akan dilaksanakan, karena ada kemungkinan bibit-bibit awan hujan sudah mulai nampak di Lima Puluh Kota. Jadi bibit awan muncul di Solok, juga akan dilakukan,” kata Rudy usai Rapat Koordinasi OMC Karhutla di BPBD Sumbar, Kamis (24/7/2025).
Dia menyebutkan setidaknya hingga hari ini BPBD Sumbar telah menerima laporan dari tujuh kabupaten dan kota yang dilanda karhutla selama musim kemarau.
Dari tujuh daerah tersebut, setidaknya hampir 500 hektar daerah yang terdampak Karhutla ini, tapi yang paling parah Kabupaten Solok dan Lima Puluh Kota.
Selain OMC, kata Rudy, BPBD Sumbar juga telah mengerahkan armada pengangkut air di daerah terdampak paling parah, seperti di Kabupaten Lima Puluh Kota.
“Semua personel gabungan juga telah berusaha keras di lapangan untuk melakukan pemadaman, semua semua ini cepat teratasi,” ujarnya.
Ssmentara itu, Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau, Desindra Deddy Kurniawan menjelaskan OMC ini sangat penting dilakukan untuk mempercepat turunnya hujan. Terlebih lagi dua daerah di Sumbar sudah menetapkan tanggap darurat karhutla, yakni Solok dan Lima Puluh Kota.
Menurutnya, dua daerah yang telah menetapkan TD ini perlu perhatian khusus untuk percepatan penanganan Karhutla. Apalagi, sudah lebih 60 hari dua daerah ini tidak pernah diguyur hujan, dan kondisinya sudah benar-benar kering hingga September mendatang.
“Kami dari BMKG memang punya tupoksi melakukan OMC ini untuk percepatan penanganan Karhutla. Apalagi bulan Juli ini puncaknya musim kering, dan sangat mudah terbakar, jadi wajar banyak terjadinya Karhutla,” jelasnya.
Koordinator Lapangan OMC Sumbar, Candra Fadilah menjelaskan pelaksanaan OMC ini akan dilakukan mulai besok di Kabupaten Lima Puluh Kota. Operasi ini atas instruksi BNPB yang dilaksanakan hingga 29 Juli 2025 mendatang, masing-masing tiga kali penerbangan per harinya.
“Mulai penerbangan itu sekitar jam sembilan, terakhir jam enam sore. Satu kali penerbangan, kita akan menyemai 1 ton garam dengan pesawat. Jadi dalam sehari, ada 3 ton garam yang kita semai,” jelasnya.
Menurutnya, OMC ini mampu meningkatkan curah hujan 20% hingga 30%. Sementara untuk tingkat keberhasilan OMC menciptakan terjadinya hujan selama ini, berdasarkan penelitian yang dilakukan BMKG bisa mencapai 70% hingga 80%, dari 8-10 kali penyemaian yang dilakukan.
“Makanya kita lakukan semaksimal mungkin, serta melihat bibit-bibit awannya dulu, agar penyemaian kita tidak sia-sia. Nanti setelah lima hari, jika memungkinkan OMC ini bisa juga diperpanjang,” tutupnya.