Bisnis.com, PADANG ARO - PT Supreme Energy Muara Laboh (SEML) menyatakan proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Unit 2 yang direncanakan dimulai pada April 2025 mendatang turut menjadi kabar gembira bagi masyarakat di Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat.
Community Relations Manager PT Inti Karya Persada Tehnik (IKPT) Yasin Yunirwansyah mengatakan selaku perusahaan yang ditunjuk PT SEML untuk melaksanakan proyek PLTP pengembangan Unit 2 itu, persoalan tenaga kerja nanti, memang akan membutuhkan banyak tenaga kerja.
"Pastinya proyek ini akan melibatkan tenaga kerja lokal. Seperti untuk pelaksanaan puncak proyek nya ada 89% tenaga lokal dan sisanya diisi oleh tenaga kerja non lokal," katanya dalam kegiatan Public Consultation Sosialisasi Pengembangan Proyek PLTP Muara Laboh Unit 2, di GOR Gelora Energi Pekonina, Pauh Duo, Solok Selatan, Selasa, (18/2/2025).
Dia menjelaskan proyek PLTP Unit 2 itu diperkirakan akan berlangsung selama 30 bulan. Selama waktu proyek berlangsung, ada ribuan tenaga kerja yang dibutuhkan. Khusus di waktu puncak pengerjaan, Yasin memperkirakan kebutuhan tenaga mencapai 1.500 lebih orang. Namun seiring waktu pekerjaan yang mendekati penyelesaian, maka kebutuhan akan menurun.
"Untuk tahap penyelesaian itu tinggal yang tenaga kerja ahli soal PLTP," tegasnya.
Menurutnya terkait pelaksanaan perekrutan dan penempatan tenaga kerja tersebut, tidak dilakukan secara asal-asalan, tapi berpedoman kepada perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang berhubungan soal tenaga kerja.
Senior Manager Business Relations dan General Affairs Supreme Energy, Ismoyo Argo berharap pengembangan PLTP Unit 2 bisa berjalan dengan aman dan lancar. Karena dengan bertambahnya jumlah unit pengembangan PLTP itu, akan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
"Soal tenaga kerja sudah dijelaskan, 89% merupakan tenaga kerja lokal. Artinya dimulainya nanti proyek Unit dapat membuka peluang lapangan pekerjaan bagi masyarakat di Solok Selatan," sebutnya.
Dia juga berharap adanya kolaborasi dan sinergi dari semua pihak agar pelaksanaan proyek PLTP Unit 2 Muara Laboh tersebut bisa berjalan lancar dan beroperasi sesuai jadwal.
“Jika berjalan lancar, maka target produksi di tahun 2027 bisa terwujud," tegasnya.
Dikatakannya terkait rekrutmen tenaga kerja lokal itu, dilakukan secara profesional, karena untuk lamaran yang masuk, melalui proses seleksi dan persyaratan tertentu.
Selain soal membuka peluang lapangan pekerjaan dari proyek PLTP pengembangan Unit 2 itu, kata Ismoyo, nantinya setelah beroperasi juga akan memberikan peran dalam pendapatan daerah di Solok Selatan.
Dimana nantinya hasil dari pendapatan daerah itu direalisasikan untuk kemajuan di Solok Selatan. Dari sebelumnya ada Unit 1 dengan kontribusi hampir Rp30 miliar per tahun untuk pendapatan daerah, dan bila Unit 2 beroperasi dengan kapasitas PLTP yang sama, maka nilai pendapatan yang diterima daerah meningkat pula.
"Kami berharap, semua pihak mendukung proyek Unit 2 itu. Sehingga perekonomian di Solok Selatan pun ikut maju dan berkembang kedepannya," tutup dia.