Bisnis.com, PALEMBANG – Pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) pada tahun 2026 ditargetkan mampu mencapai level 6,25%.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumsel Regina Ariyanti menyebut angka itu sebenarnya telah diturunkan dari sasaran sebelumnya yang sebesar 7,1%.
“Jadi kita sudah melakukan kajian dan analisis dan hasilnya bahwa kita tidak 7,1% (pertumbuhan ekonomi), tetapi 6,25% untuk tahun 2026,” ujarnya saat diwawancarai di Kantor Gubernur, dikutip Selasa (18/2/2025).
Menurut Regina, target pertumbuhan ekonomi 7,1% masih belum bisa dilakukan pada tahun depan. Hal ini karena pada tahun 2025 ini, Sumsel masih dalam proses pemantapan instrumen-instrumen yang akan mendongkrak perekonomian di masa depan.
“Jadi, kami melakukan revisi terhadap target pusat menjadi 6,25%,” katanya.
Dia menyebutkan upaya yang akan dilakukan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi Sumsel di tahun mendatang, yaitu pengembangan sektor akomodasi makan dan minum.
Baca Juga
Oleh karena itu, yang perlu didorong ke depan adalah kegiatan yang memberikan multiplier effect pada sektor tersebut, seperti pariwisata maupun usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Kalau untuk pertambangan, lebih kepada meningkatkan produksi, karena hal itu tergantung pada harga dunia. Namun, secara share (kontribusi), pertambangan memang masih menjadi sektor utama dalam PDRB,” jelas Regina.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pertumbuhan ekonomi Sumsel pada tahun 2024 tercatat sebesar 5,03% atau sama dengan nasional.
Kendati tercatat paling tinggi di Pulau Sumatra, namun pertumbuhan ekonomi Sumsel mengalami perlambatan dibandingkan tahun 2023 yang sebesar 5,0%.