Bisnis.com, PEKANBARU -- Perekonomian Riau pada 2024 mengalami pertumbuhan sebesar 3,52%, atau lebih lambat dibandingkan capaian tahun sebelumnya yang mencapai 4,21%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau Asep Riyadi mengungkapkan pertumbuhan ekonomi Riau pada 2024 masih didominasi oleh sektor jasa, khususnya penyediaan akomodasi dan makan minum yang mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 10,70%.
"Dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 13,01%," ungkapnya, Rabu (5/2/2025).
Kemudian secara total, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Riau atas dasar harga berlaku mencapai Rp1.112,48 triliun, sementara atas dasar harga konstan 2010 tercatat sebesar Rp571,23 triliun.
Pada triwulan IV-2024, ekonomi Riau tumbuh 3,52% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (y-on-y). Lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum masih menjadi sektor dengan pertumbuhan tertinggi, yaitu 9,83%.
Sementara itu, dari sisi pengeluaran, Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 4,84%.
Baca Juga
Jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q-to-q), ekonomi Riau pada triwulan IV-2024 tumbuh 0,16%. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha jasa lainnya yang meningkat 18,63%.
Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 19,90%.
Jika dihitung tanpa sektor migas, ekonomi Riau tumbuh sebesar 4,10%, juga mengalami perlambatan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 4,55%.
"Secara nasional, Riau tetap menjadi salah satu kontributor terbesar bagi perekonomian Indonesia. Pada 2024, Riau menyumbang 5,05% terhadap ekonomi nasional dan menjadi provinsi dengan PDRB terbesar keenam di Indonesia, serta terbesar kedua di luar Pulau Jawa," pungkasnya.