Bisnis.com, PALEMBANG – Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan perekonomian Sumatra Selatan secara kumulatif pada 2024 tumbuh mencapai 5,03%.
Namun, pertumbuhan ini masih lebih rendah dibanding capaian tahun 2023 yang sebesar 5,08%.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sumsel atas dasar harga berlaku mencapai Rp663,96 triliun, sedangkan PDRB per kapita mencapai Rp75,13 juta.
Kepala BPS Sumatra Selatan (Sumsel) Moh Wahyu Yulianto menjelaskan pertumbuhan tertinggi ekonomi Sumsel dari sisi produksi terjadi pada lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 9,39%.
Kemudian diikuti administrasi pemerintahan yang mampu tumbuh 9,35%, serta informasi dan komunikasi yang tumbuh sebesar 8,84%.
“Tiga sektor yang menjadi andalan Sumsel yaitu pertambangan yang tumbuh 3,33%, industri pengolahan tumbuh 4,39% dan perdagangan 7,42%,” jelasnya dalam rilis berita statistik, Rabu (5/2/2025).
Baca Juga
Wahyu menyebut, sumber pertumbuhan tertinggi ekonomi Sumsel adalah perdagangan besar dan eceran, dan reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 0,85%.
Sementara dari sisi pengeluaran, imbuh Wahyu, hampir seluruh komponen mengalami pertumbuhan yang positif dengan catatan tertinggi dari impor luar negeri yang mencapai 46,9%. Selanjutnya untuk konsumsi LNPRT 15,53%, konsumsi pemerintah 8,38%, serta konsumsi rumah tangga 4,68%.
“Untuk distribusi tertinggi dari sektor konsumsi rumah tangga 61,75%, PMBT 31,01% dan ekspor luar negeri 16,84%,” terangnya.
Adapun sumber pertumbuhan tertinggi ekonomi Sumsel dari sisi pengeluaran yaitu konsumsi rumah tangga sebesar 2,76%.
Secara keseluruhan kinerja ekonomi 2024 di Sumsel didukung oleh permintaan domestik dan impor yang cenderung meningkat sehingga mendorong peningkatan konsumsi masyarakat dan aktivitas produksi.
Sebagai informasi, pada tahun lalu, kontribusi Sumsel terhadap PDRB Pulau Sumatera sebesar 13,63%. Pertumbuhan ekonomi Sumsel sebesar 5,03% menjadi yang tertinggi di Pulau Sumatra bersama dengan Provinsi Sumatra Utara.