Bisnis.com, BATAM - Pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung di dua waduk di Batam terus berprogres. Baru-baru ini Badan Pengusahaan (BP) Batam telah menandatangani adendum kedua penyediaan infrastruktur genangan Waduk Duriangkang dengan PT Batam Sarana Surya (BSS).
PT BSS akan berinvestasi sebesar Rp45-60 triliun untuk membangun PLTS seluas 120 hektare di atas Waduk Duriangkang. Adapun, kapasitasnya mencapai 120 megawatt peak (MWp).
PLTS Waduk Duriangkang ditargetkan mulai dibangun pada 2025 dan akan mulai beroperasi komersial (COD) pada 2029.
Anggota Bidang Pengusahaan BP Batam Wan Darussalam mengatakan, pihaknya sangat mendukung pembangunan PLTS, yang juga merupakan bagian dari upaya memasalkan penggunaan energi ramah lingkungan di Batam.
Wan menyebut dua waduk di Batam, Waduk Duriangkang dan Waduk Tembesi, punya peran yang cukup besar dalam meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan karena PLTS akan dibangun di dua waduk tersebut untuk memproduksi listrik untuk kebutuhan industri di Batam.
"Ini menjadi tonggak awal pengembangan energi hijau di Batam. Mari kita dukung agar realisasi pembangunan PLTS ini semakin meningkatkan daya saing Batam sebagai salah satu destinasi investasi unggulan di Indonesia," ujarnya Jumat (27/12/2024).
Baca Juga
PLTS merupakan proyek jangka panjang di Batam. Wan mengatakan, kebutuhan listrik terus meningkat seiring jumlah penduduk dan industri yang terus bertambah.
"Sebagai salah satu kawasan pembangunan proyek strategis negara [PSN], kami berharap Batam bisa tumbuh dan berkembang sebagai kawasan smart city yang betul-betul memanfaatkan listrik ramah lingkungan," ungkapnya.
Wan juga optimistis bahwa proyek PLTS tersebut juga memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan. Selain menciptakan lapangan kerja baru, pembangunannya nanti pun mampu membangkitkan perekonomian lokal.
"Proyek ini juga akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru. Mudah-mudahan ini bisa terealisasi dengan baik dan berjalan lancar," pungkasnya.