Bisnis.com, PADANG - PT Pertamina Patra Niaga Sumbagut memprediksi kebutuhan avtur di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) mengalami peningkatan sekitar 8,4% pada momen liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024.
Aviation Fuel Terminal Manager Minangkabau Budi Nugroho mengatakan adanya prediksi peningkatan avtur itu sejalan dengan kebijakan penurunan tiket pesawat terbang yang berdampak pada meningkatnya intensitas penerbangan.
“Jadi terhitung 19 Desember 2024 besok, harga tiket pesawat untuk penerbangan domestik turun 10%. Dengan demikian jumlah penerbangan pun akan meningkat, sehingga untuk kebutuhan Avtur pun akan okut naik nantinya,” kata Budi, Rabu (18/12/2024).
Selain adanya kebijakan penurunan harga tiket pesawat, pemerintah pusat juga memberikan diskon harga avtur di 19 bandara di Indonesia, dengan nilai diskon 7,5% hingga 10%. Sementara di BIM, tidak termasuk bandara untuk mendapatkan diskon harga avtur tersebut.
Dia menjelaskan dalam kebijakan diskon harga avtur itu hanya berlaku bagi bandara yang memiliki jumlah penerbangan keberangkatan yang padat. Sementara pada momen Nataru, BIM tidak menjadi bandara yang terjadi penerbangan yang padat.
“Kendati dengan, untuk ketahanan stok avtur tentu perlu terus dijaga untuk antisipasi adanya kenaikan permintaan selama liburan Nataru,“ katanya.
Baca Juga
Budi juga menyampaikan bahwa peningkatan kebutuhan avtur akan terlihat mulai dari diberlakukannya penurunan harga tiket pesawat yakni 19 Desember 2024 besøk, hingga nantinya di awal tahun. Karena ada kemungkinan arus balik setelah Nataru dari BIM ke sejumlah tujuan bandara juga akan terjadi.
“Makanya dalam Satgas Nataru 2024 ini, kami di Terminal Bandara Minangkabau, memastikan kesiapan aman untuk melayani kebutuhan avtur untuk penerbangan,” tutupnya.
Sementara itu, kondisi terkini di BIM, Angkasa Pura II Kantor Cabang BIM mencatat terjadi peningkatan penumpang jelang libur Nataru 2024 ini. PGS General Manager BIM, Hastanto Yuli Setiyawan mengungkapkan bahkan peningkatan sudah mulai terjadi sejak sepekan belakangan.
“Kami mencatat peningkatannya itu 7% hingga 12%,” ujarnya.
Sedangkan untuk flight, Hastanto menjelaskan masih terbilang normal yakni sebanyak 48 setiap harinya. Tapi ada kemungkinan akan terjadi peningkatan penerbangan disaat puncak Nataru nanti.