Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Karet Sumut Naik Signifikan, Tembus 26.042 Ton pada September

Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumatra Utara (Sumut) kembali mencatat kenaikan signifikan terhadap ekspor karet alam dari Sumatra Utara.
Getah karet./Ist
Getah karet./Ist

Bisnis.com, MEDAN - Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumatra Utara (Sumut) kembali mencatat kenaikan signifikan terhadap ekspor karet alam dari Sumatra Utara.

Pada September 2024, total volume ekspor karet alam Sumut mencapai 26.042 ton, tumbuh sekitar 15,6% (month-to-month/mtm) jika dibanding Agustus lalu. Tercatat, pada Agustus 2024 total volume ekspor karet sebesar 22.522 ton.

Sekretaris Eksekutif Gapkindo Sumut Edy Irwansyah mengatakan, membaiknya kinerja ekspor karet periode Agustus hingga September 2024 terutama didorong oleh peningkatan permintaan. Pada bulan Agustus, pengapalan yang meningkat sebesar 16,65% (mtm) disebabkan oleh tingginya permintaan dari India. Sedangkan pada September ini, pendorongnya ialah sektor manufaktur.

"Peningkatan volume ekspor karet alam pada September ini sebagian besar didorong oleh permintaan yang meningkat dari sektor manufaktur, terutama pabrik ban di Amerika Serikat," kata Edy, Jumat (25/10/2024).

Edy mengatakan, Amerika Serikat (AS) kali ini tercatat sebagai negara tujuan ekspor karet Sumut terbesar dengan kontribusi mencapai 28,16% dari total volume. AS bertukar posisi dengan Jepang yang pada bulan lalu menduduki peringkat satu negara pengimpor terbesar karet Sumut.

Lebih jauh, ekspor ke kawasan Eropa juga disebut Edy menunjukkan kinerja yang positif, dengan pengapalan menuju 11 negara seperti Jerman, Italia, dan Prancis menyumbang 10,14% dari total volume ekspor bulan September 2024. Meski demikian prospek peningkatan pasokan karet alam hingga akhir tahun diperkirakannya akan menghadapi tantangan berat.

"Terutama karena faktor cuaca yang tidak menentu yang dapat mengganggu produksi di beberapa daerah penghasil," lanjutnya.

Sementara itu, di dalam negeri pasokan dari kebun karet di Sumatra Utara pada bulan Oktober terpantau cenderung stabil.

Edy menyebut para petani mulai kembali aktif menderes pohon karet mereka yang sebelumnya sempat ditinggalkan. Hal ini seiring dengan perbaikan harga karet yang terus bergerak tinggi hingga saat ini.

Adapun harga rata-rata SICOM-TSR20 pada bulan September tercatat sebesar 189,56 sen AS per kg, dan terus menguat hingga mencapai 196,1 sen AS per kg pada penutupan Kamis (24/10/2024).

Edy berharap industri karet alam Indonesia mampu mempertahankan momentum positifnya dengan peningkatan permintaan ini, sembari tetap menaruh perhatian pada tantangan dari sisi pasokan. 

Dia juga menyebut pelaku industri terus berupaya untuk memastikan kelangsungan pasokan, terutama dalam mengantisipasi dampak cuaca yang mempengaruhi produksi karet. Selain Amerika Serikat, negara-negara lain yang masuk 5 besar negara tujuan ekspor karet alam Sumut yakni Jepang (23.77%), India (9.98%), Brazil (8.44%), dan China (8.36%).

Kelimanya memberikan kontribusi yang signifikan dalam mendukung peningkatan ekspor karet alam dari Sumatra Utara periode September ini. (K68)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Delfi Rismayeti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper