Bisnis.com, PALEMBANG – Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumatra Selatan (DKPP Sumsel) mencatat kasus rabies di wilayah itu cukup fluktuatif sejak beberapa tahun terakhir.
Berdasarkan data yang diterima Bisnis kasus rabies di Sumsel untuk jenis kasus gigitan pada manusia pada 2021 sebanyak 176 kasus, 2022 sebanyak 441, lalu meningkat di 2023 mencapai 755.
Sedangkan sepanjang 2024 ini kasus gigitan pada manusia telah mencapai 601 kasus. “Jadi memang fluktuatif [kasus rabies]. Secara kita memiliki 17 kabupaten kota dan kultur kita orang yang berkebun itu di kebunnya memelihara anjing. Mereka tidak sadar bahwa itu menjadi salah satu penyebab,” ungkap Kepala DKPP Sumsel, Ruzuan Effendi, dikutip Rabu (11/9/2024).
Adapun untuk perkembangan kasus rabies di masing-masing kabupaten kota sepanjang 2024 ini tertinggi berada di Kabupaten Musi Banyuasin yang mencapai 183 kasus, diikuti Kabupaten Lahat 130 kasus, Lubuklinggau 90 kasus, dan Prabumulih 87 kasus.
Selanjutnya Ogan Komering Ulu (OKU) 53 kasus, Pagar Alam 42 kasus, Muara Enim 5 kasus, Empat Lawang 4 kasus, OKU Selatan 4 kasus, Musi Rawas 2 kasus dan Ogan komering Ilir (OKI) 1 kasus. Sedangkan untuk wilayah lain Kabupaten Banyuasin, Musi Rawas Utara, Ogan Ilir, OKU Timur, Palembang dan PALI tidak ada kasus.
Menurut Ruzuan, pada tahun 2028 Provinsi Sumsel ditargetkan mencapai kondisi zero rabies. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu edukasi kepada masyarakat tentang bahaya rabies dan pentingnya vaksinasi pada hewan terutama peliharaan pribadi melalui peluncuran program kendalikan penyakit hewan menular (Kelakar) dan gerakan bebas rabies Sumatra Selatan (gaesss)
Baca Juga
“Program Kelakar dirancang untuk menarik perhatian masyarakat dengan pendekatan yang inovatif dan juga meliputi kegiatan-kegiatan seperti Kelakar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Kelakar Lato-lato, Kelakar LSI dan kelakar-kelakar lainnya,” jelasnya.
Dia menambahkan, virus rabies paling lama akan muncul pada rentan waktu 3 sampai 6 bulan setelah hewan menggigit. Jika telah lewat dari periode tersebut tidak ada reaksi, artinya aman. “Tetapi jika sudah menimbulkan gejala, paling lama mampu bertahan hidup 6 hari, dan biasanya paling cepat 3 hari,” imbuh Ruzuan.
Oleh karena itu, kata dia, informasi mengenai bahaya virus rabies ini sangat penting untuk masyarakat.