Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

9 Warga Padang Digigit Anjing Liar

Sebanyak 9 orang warga Kota Padang, Sumatra Barat, digigit anjing liar, korbannya mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Rabies/kemenkes
Rabies/kemenkes

Bisnis.com, PADANG - Sebanyak 9 orang warga Kota Padang, Sumatra Barat, digigit anjing liar, korbannya mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Dinas Pertanian Kota Padang Sovia Hariani mengatakan kasus warga digigit anjing liar itu tercatat sejak tanggal 13 Januari 2025 dan hingga saat ini, kasus pertama ditemukan di wilayah Kecamatan Kuranji, terdapat 4 orang warga yang dilarikan ke Puskesmas Kuranji.

"Untuk 4 pasien digigit anjing liar itu kini kondisi sudah stabil, karena mendapat penanganan yang cepat di Puskesmas melalui pemberian vaksin anti rabies (VAR). Bagian kaki yakni betis dan tumit yang digigitnya," kata dia, Jumat (24/1/2025).

Dia menyebutkan berdasarkan informasi dari Lurah Kuranji, anjing liar yang menggigit 4 orang warga itu, telah mati. Guna memastikan kondisi anjing liar tersebut, Dinas Pertanian Padang pun melalukan pemeriksaan dari bangkai anjing itu Kementerian Pertanian Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Balai Veteriner Bukittinggi.

"Hasilnya pun keluar pada 21 Januari 2025 kemarin, anjing itu positif rabies. Tapi beruntung, 4 pasien itu negatif rabies. Meski 4 pasien itu digigit oleh anjing yang sama yang ternyata positif rabies. Kini pasien dalam kondisi sehat dan stabil, karena mendapat penanganan cepat melalui pemberian VAR di Puskesmas," sebutnya.

Sovia menyampaikan untuk mengantisipasi terjadi penularan virus rabies melalui hewan liar, mengingat telah ditemukannya anjing liar positif rabies menyerang manusia, pihaknya mengambil langkah melakukan pemberian vaksinasi hewan pembawa rabies (HPR), dengan sasaran baik yang hewan liar maupun yang hewan peliharaan.

Langkah pemberian vaksin HPR itu, kata Sovia, karena penularan virus rabies antar hewan itu terbilang cukup cepat dan mudah, yakni melalui luka gigitan yang didapatkan dari hewan yang positif terpapar rabies.

"Kemarin kami telah memberikan vaksin HPR kepada hewan liar yang ada di wilayah Kuranji itu. Selanjutnya kami akan menyasar hewan peliharaan," tegasnya.

Selain adanya data dari Bidang Keswan dan Kesmavet, juga ada informasi adanya warga Padang lainnya digigit anjing liar, yang terkonfirmasi dirawat di Semen Padang Hospital (SPH). 

Tapi Sovia belum bisa memastikan informasi pasien yang digigit anjing liar yang dirawat di SPH tersebut. Namun ada kabar dari pemerintah kelurahan di Lubeg bahwa ada warga di sana yang dilarikan ke Puskesmas setempat setelah digigit anjing liar.

"Kami akan cari informasi dulu untuk di SPH. Tapi kami berharap tidak ada lagi warga Padang yang digigit hewan liar itu," harapnya.

Kemudian menurut GM Marketing & Corporate Communication SPH, dr.Dilla Putri Ellyssa, informasi terkait pasien positif rabies yang dirawat di SPH tidak ada. Akan tetapi, pada Rabu (22/1) ada sebanyak 5 orang pasien yang masuk ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) SPH dengan keluhan digigit anjing. 

"Pasien sudah kami lakukan pemeriksaan dan tindakan awal. Kini kondisi pasien stabil dan kemudian kami pulangkan," jelasnya. 

Dia memastikan bahwa 5 orang pasien yang dipulangkan itu negatif rabies, setelah mendapat penanganan medis di SPH. Sehingga pihak rumah sakit memulangkan pasien dalam kondisi stabil.

"Kami mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi bahaya gigitan hewan, seperti anjing, kucing, kelelawar, kera, berang-berang dan hewan  yang dapat menularkan rabies," imbaunya.

Kepala Dinas Pertanian Padang Yoice Yuliani juga mengatakan dalam waktu dekat pihaknya menggelar vaksin HPR secara gratis di wilayah Lubeg Padang, dimana yang disasar adalah hewan peliharaan, mulai dari hewan anjing hingga kucing.

"Jadi, mengingat adanya kasus anjing rabies di wilayah Kuranji Padang itu, kami berharap kepada warga yang punya hewan peliharaan untuk bisa ikut pemberian vaksin HPR gratis di Lurah Lubeg pada tanggal 30 Januari 2025 nanti," ujarnya.

Yoice Yuliani juga menyampaikan pihaknya kembali mengintensifkan edukasi dan sosial mengenai ciri-ciri hewan yang terkena rabies itu, sehingga masyarakat mempunyai pemahaman terkati hewan terpapar rabies.

"Bagi yang melihat ciri-ciri hewan terkena rabies itu, harap segera lapor ka Dinas Pertanian, sehingga bisa ditangani dengan cepat," sebutnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper