Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Upaya Kendalikan Inflasi, TPID Sumbar Jalin Kerja Sama dengan Jateng

TPID Provinsi Sumatra Barat resmi menjalin kerja sama dengan TPID Jawa Tengah (Jateng) sebagai upaya membantu memasok sejumlah pangan ke Ranah Minang.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, SEMARANG - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sumatra Barat resmi menjalin kerja sama dengan TPID Jawa Tengah (Jateng) sebagai upaya membantu memasok sejumlah pangan ke Ranah Minang.

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Sumbar Arry Yuswandi mengatakan alasan kerja sama tersebut dilakukan kepada TPID Jateng karena daerah itu merupakan daerah yang memiliki sejumlah strategi yang baik dalam pengendalian inflasi.

"Untuk Jawa-Bali, Jateng ini yang terbaik pengendalian inflasinya. Sementara di Sumbar kondisi inflasi masih di atas nasional dan bahkan pernah tertinggi nasional. Makanya upaya yang kami lakukan bersama Bank Indonesia, menjalin kerja sama dengan Jateng," katanya usai kegiatan Capacity Building TPID se-Sumatra Barat di Kota Semarang, Rabu (4/9/2024).

Arry menyebutkan bicara soal inflasi, komoditas yang memberi andil menyebabkan inflasi itu bahan pokok seperti cabai merah, bawang merah, termasuk beras. Cara untuk mengendalikan inflasi itu, Sumbar perlu memastikan pasokan cukup, dan Jateng punya komoditas pangan untuk bisa dipasok ke Sumbar.

"Jadi kerja sama pasokan pangan ini melalui BUMD Agro yang ada di Jateng. Kerja sama ini akan berlangsung selama lima tahun. Saya berharap dengan adanya kerja sama antar daerah ini bisa membuat inflasi Sumbar lebih terkendali,' ucapnya.

Menurutnya alasan lain perlunya Sumbar melakukan kerja sama dengan provinsi lainnya, karena melihat Sumbar sebagai daerah rawan bencana alam, sehingga soal ketersediaan pangan turut terdampak. Hal ini mengingat bila bencana alam melanda, kawasan pertanian juga turut dilanda bencana seperti banjir.

Sehingga untuk sektor pangan, kata Arry, pemerintah daerah perlu melakukan berbagai upaya, seperti halnya menjalin kerja sama antar TPID di provinsi lainnya.

"Kerja sama seperti ini, kali pertama kami lakukan. Pemprov Jateng juga menyampaikan hal yang sama," kata Arry yang juga anggota TPID Sumbar ini.

Di kesempatan yang sama, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumbar Irfan Sukarna mengatakan terlaksananya kerja sama antar TPID Sumbar dan Jateng merupakan upaya BI mendorong daerah bisa lebih baik lagi dalam pengendalian inflasinya.

"Kami di BI lebih kepada memfasilitasi dan mendukung terwujudnya kerja sama tersebut. Harapan kami, ke depan inflasi Sumbar lebih baik hendaknya," harap dia.

Irfan juga menjelaskan melihat kondisi inflasi di Sumbar hingga Agustus 2024 yang telah dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Sumbar kembali menunjukkan penurunan harga sejumlah komoditas pada bulan Agustus sebesar 0,16% secara month to month (mtm) sehingga membuat inflasi Sumbar 2,22% secara year-on-year (yoy).

Deflasi itu terjadi tiga bulan berturut-turut, yakni mulai Juni 2024 mengalami deflasi sebesar 0,14% mtm, bulan Juli 2024, Sumbar juga terjadi deflasi 1,07% mtm, kemudian pada bulan Agustus 2024 sebesar 0,16% mtm.

"Jadi, kalau deflasi terus menerus, dampaknya ke nilai tukar petani. Kalau inflasi terus menerus dampaknya dirasakan pedagang dan masyarakat. Makanya inflasi itu perlu dikendalikan, supaya realisasinya petani tetap untung, dan harga pangan masih terjaga di pasar," tutupnya.

Sementara itu, Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Jawa Tengah July Emmylia menyampaikan potensi pangan di Jateng cukup besar, seperti untuk komoditas bawang merah, di Jateng terdapat kawasan sentra bawang merah yakni di Brebes dan Demak.

"Produksi bawang merah di Indonesia terbesar di Brebes. Selama ini bawang merah dari Jateng juga turut mengisi kebutuhan di Sumbar," ujarnya.

Dikatakannya dalam kerja sama itu, ada peran BUMD Agro yakni PT Jateng Agro Berdikari (Perseroda), dimana untuk memasok pangan ke Sumbar itu melalui BUMD Agro.

"Mungkin ada semacam subsidi untuk memasok kebutuhan ke Sumbar. Soal inu akan ada aturan lebih lanjut," ucapnya.

Emmy mengatakan yang namanya kerjasama tentu ada timbal baliknya, sekarang untuk kerja sama soal pengendalian inflasi. Sedangkan dari Jateng untuk Sumbar, bisa saling bergandengan dari sektor pariwisata.

"Sumbar mempunyai pariwisata yang sangat indah. Kami berharap selain di sektor pangan, juga bisa di sektor pariwisata," sebutnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper