Bisnis.com, BATAM - Badan Pengusahaan (BP) Batam akan segera memindahkan warga Rempang yang setuju direlokasi ke hunian permanen di Tanjung Banon, September 2024.
Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait mengatakan pihaknya masih menggesa pembangunan ratusan rumah permanen tersebut agar segera rampung. Rumah-rumah tersebut bertipe 45 dan dibangun d atas lahan seluas 500 meter persegi.
"Pengerjaan rumah ini kita gesa agar warga Rempang yang telah bergeser ke hunian sementara dapat segera menempatinya dan memulai hidup baru lebih baik di sana," katanya, Senin (26/8/2024).
Tuty kembali menjelaskan, bahwa selama masa transisi di hunian sementara, setiap keluarga per bulannya memperoleh sebesar Rp1,2 juta per orang dan biaya sewa rumah Rp1,2 juta.
"Meskipun masyarakat memilih untuk tinggal di tempat saudara atau di luar hunian yang telah disediakan, maka uang sewa ini tetap diberikan kepada masyarakat setiap bulannya," ungkapnya.
Biaya hidup tersebut diberikan sampai rumah permanen baru masyarakat Rempang yang terdampak proyek Rempang Eco-City selesai dibangun.
Baca Juga
Ia tambahkan, lokasi hunian baru tersebut, diberi nama Kampung Pengembangan Nelayan Maritime City, dan akan menjadi kampung percontohan di Indonesia sebagai kampung nelayan modern dan maju.
Di Kampung Pengembangan Nelayan Maritime City itu nantinya tersedia berbagai fasilitas pendidikan lengkap (SD, SMP hingga SMA), pusat layanan kesehatan, lapangan olahraga dan sosial.
Selanjutnya tersedia fasilitas ibadah (masjid dan gereja), fasilitas tempat pemakaman umum yang tertata dan fasilitas dermaga untuk kapal-kapal nelayan dan trans hub. (K65)