Bisnis.com, BATAM — Perekonomian Kepulauan Riau (Kepri) tumbuh sebesar 4,90% pada triwulan II 2024 (yoy). Jika dibandingkan dengan triwulan I/2024, perekonomian Kepri tumbuh sebesar 0,62% (qtq).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri, Darwis Sitorus, mengatakan pertumbuhan ekonomi provinsi yang didominasi lautan ini bersumber dari peningkatan lapangan usaha dan produksi.
"Dari sisi lapangan usaha, didorong oleh industri pengolahan yang memiliki andil sebesar 5,16%, dan dari konstruksi memberikan andil sebesar 1,40%," katanya, Jumat (16/8/2024).
Dari sisi pengeluaran, komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) memberikan andil sebesar 3,41%, dan komponen PK-RT dengan andil sebesar 2,08%.
Dari sisi produksi, pertumbuhan ekonomi terutama disebabkan oleh kategori administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib dengan andil pertumbuhan terbesar sebesar 0,98%, diikuti kategori perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor dengan andil pertumbuhan sebesar 0,54%.
Sementara itu, dari sisi pengeluaran, komponen PK-P memberikan andil pertumbuhan terbesar yaitu 1,69%, diikuti komponen PK-RT dengan andil sebesar 0,69%. Sampai dengan triwulan II/2024, secara kumulatif (c-to-c) pertumbuhan ekonomi Kepri tumbuh sebesar 4,96% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca Juga
"Dalam lingkup regional, PDRB Kepri triwulan II/2024 memberikan kontribusi sebesar 7,15% terhadap Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Sumatera," ungkapnya.
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad mengatakan pertumbuhan ekonomi Kepri saat ini juga ditopang dari percepatan serapan belanja APBD, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota.
Total APBD yang berputar di Kepri pada tahun ini diperkirakan sebesar Rp 15 triliun, yang tersebar di tujuh kabupaten dan kota, termasuk anggaran Badan Pengusahaan (BP) Batam. "Kalau untuk Kepri, APBD sebesar Rp3,8 triliun. Pemko Batam dan BP Batam sekitar Rp6 triliun, dan kabupaten serta kota lainnya masing-masing punya APBD Rp1 triliun," katanya.
Ansar mengatakan pihaknya berupaya menarik investasi, agar bisa masuk ke sejumlah kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas yang ada di Kepri. "Begitu juga dengan mengoptimalkan produk-produk hasil olahan industri di Kepri, dan mendorong kunjungan wisatawan agar bisa mendorong pertumbuhan ekonomi," pungkasnya.(K65)