Bisnis.com, PALEMBANG – Upaya pemadaman kebakaran yang terjadi di lahan gambut seluas 10 hektare di Desa Tanjung Sari, Kecamatan Lempuing Jaya, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatra Selatan, masih terus dilakukan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKI Lestiadi Martin mengatakan pemadaman di wilayah itu telah dilakukan selama tiga hari.
Akan tetapi akses jalan ke lokasi masih menjadi hambatan dalam proses tersebut, sehingga pemadaman juga dilaksanakan melalui metode water bombing.
“Lahan gambut yang terbakar sudah mendekati perkebunan warga. Tetapi persediaan air di kanal juga masih cukup hingga saat ini,” katanya, Rabu (14/8/2024).
Menurutnya, munculnya titik api [hotspot] pada tahun ini memang lebih sedikit dibanding tahun sebelumnya. Namun, percepatan pemadaman sulit dilakukan lantaran sedikitnya intensitas hujan yang terjadi.
“Dalam 10 hari dari hari tanpa hujan, persepuluhnya masih ada hujan. Tapi hujannya kurang memadai dan intensitasnya ringan,” jelas Lestiadi.
Baca Juga
Sebelumnya, Kepala BPPIKHL Wilayah Sumatera Ferdian Kristanto mengatakan pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan itu telah dibantu dengan dua unit helikopter pembom air dan satu unit ekskavator.
Ekskavator itu digunakan untuk mengeruk kanal agar menambah volume air dan membantu melakukan penyekatan agar api tidak semakin meluas.
“Pagi ini, masih melanjutkan pemadaman di Lempuing Jaya,” katanya.
Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmat Wibowo mengatakan pihaknya juga telah menurunkan tim untuk membantu pemadaman kebakaran di lokasi tersebut.
Adapun personel yang dimaksud meliputi personel Polri yang BKO ke Polres OKI ada di lokasi sebanyak 18 orang, dan yang sedang di perjalanan ada 2 tim sebanyak 36 orang. Serta tambahan dari personel Brimob sebanyak 30 personel.
“Metode pemadamannya itu kita serahkan ke Manggala Agni dan dari PT Sampoerna Agro sudah membuat sekat kanal dengan menggunakan tiga ekskavator untuk membuat kanal sepanjang 300 meter,” ujarnya.