Bisnis.com, PALEMBANG – PT Semen Baturaja Tbk (SMBR), anak usaha dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), mencatatkan volume penjualan semen sebanyak 928.600 ton atau naik 5% pada semester I 2024 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 888.200 ton.
Vice President of Corporate Secretary SMBR Hari Liandu mengungkapkan pendapatan SMBR selama semester I 2024 tercatat sebesar Rp835,1 miliar, masih relatif stabil dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, beban usaha tercatat turun 17% dan beban keuangan juga ikut turun sebesar 21% dibandingkan dengan semester I 2023.
Menurutnya, dinamika kondisi pasar semen masih mengalami kontraksi dan oversupply yang menjadi tantangan kinerja industri semen pada semester ini.
“Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) untuk periode Juni 2024, permintaan pasar domestik mengalami penurunan sebesar 0,2% year on year (yoy), terutama pada segmen semen kantong. Meski demikian, SMBR mampu meningkatkan volume penjualan dan pendapatan di segmen curah serta diversifikasi produk,” ungkap Hari dalam keterangan pers, Kamis (1/8/2024).
Hari menambahkan bahwa SMBR tetap optimistis dalam mempertahankan kinerja yang solid dengan meningkatkan nilai tambah dan keunggulan kompetitif.
Baca Juga
“Perusahaan terus menjalankan langkah-langkah cost leadership melalui penerapan operational excellence di berbagai bidang. Kami meningkatkan performa peralatan, mengoptimalkan supply chain, dan berkontribusi dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB). Selain itu, kami juga fokus pada peningkatan pendapatan lainnya dan memperkuat sinergi dengan SIG selaku induk usaha,” jelas Hari.
Dalam upaya efisiensi dan kontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan, SMBR terus mendukung terciptanya industri semen yang ramah lingkungan di antaranya memaksimalkan bahan bakar alternatif yang berasal dari limbah industri dan sampah perkotaan.
“Kami bekerjasama dengan beberapa industri penghasil limbah, limbah yang dihasilkan kami kelola sebagai pengganti bahan bakar alternatif, alhasil ini dapat mengurangi beban biaya produksi dan penurunan emisi karbon,” ungkap Hari.