Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semester I/ 2024, Pendapatan APBN di Sumut Terealisasi 31,75%

Kemenkeu Sumut mengumumkan bahwa realisasi Pendapatan APBN di Sumut hingga Juni 2024 mencapai Rp14,26 triliun atau sekitar 31,75% dari pagu Rp44,91 triliun.
Karyawan menata uang tunai di Cash Center PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), Jakarta, Kamis (14/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menata uang tunai di Cash Center PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), Jakarta, Kamis (14/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, MEDAN – Perwakilan Kementerian Keuangan Sumatra Utara (Kemenkeu Sumut) mengumumkan bahwa realisasi Pendapatan pada anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) di Sumut hingga Juni 2024 mencapai Rp14,26 triliun atau sekitar 31,75% dari pagu Rp44,91 triliun.

Angka tersebut masih terkontraksi sebesar 16,51% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Kepala Perwakilan Kemenkeu Sumut Arridel Mindra mengatakan, pendapatan APBN di Sumut terdiri dari tiga kelompok besar. Dari kelompok penerimaan Pajak, hingga akhir Juni pajak yang berhasi dikumpulkan Kanwil DJP Sumut I dan II sebanyak Rp15,03 triliun atau sekitar 38,42% dari target Rp39,11 triliun tahun 2024. Jenis pajak yang mencatatkan pertumbuhan tertinggi yakni PPh Final dengan pertumbuhan sebesar 28%.

Dari kelompok penerimaan Kepabeanan dan Cuka, data Kanwil Bea dan Cukai Sumut mengungkap bahwa kinerja penerimaan sektor ini menunjukkan hasil positif. Penerimaan Bea Masuk hingga Juni 2024 mencatat pertumbuhan 176,61% (yoy), dengan realisasi penerimaan sebesar Rp848,45 miliar, atau 53,24% dari target Rp1,59 triliun.

Begitupun dengan Penerimaan Bea Keluar dan Cukai yang juga tumbuh signifikan, masing-masing sebesar 58,50% dan 41,15% (yoy). Penerimaan dari Bea Keluar terealisasi Rp109,19 miliar dari target Rp1,18 triliun; sementara penerimaan Cukai terealisasi Rp322,18 miliar dari target Rp1,12 triliun.

Arridel menjelaskan bahwa penerimaan Bea Masuk didominasi oleh produk-produk seperti beras, gula, serta ubin dan paving. Sementara Bea Keluar, terutama berasal dari produk kelapa sawit (CPO) dan kayu serta kulit.

Adapun dari Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) terealisasi Rp1,43 triliun dari target Rp1,93 triliun. PNBP juga disebutnya berhasil mencatatkan pertumbuhan positif dengan peningkatan sebesar 6,31% (yoy).

“Pertumbuhan PNBP tersebut didorong oleh pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) yang melonjak hingga 25,26% (yoy), mencerminkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan BLU dalam mendukung pendapatan negara,” kata Arridel. (K68)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Delfi Rismayeti
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper