Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

36.000 Ton Beras Impor Masuk ke Sumbar hingga Mei 2024

Dari data yang tercatat hingga Mei 2024 jumlah beras impor yang masuk ke Sumbar melalui Pelabuhan Teluk Bayur Padang sebanyak 36.118.527 kg.
Buruh menata karung berisi beras di Gudang Bulog/Bisnis
Buruh menata karung berisi beras di Gudang Bulog/Bisnis

Bisnis.com, PADANG - Kantor Pengawasan Dan Pelayanan Bea Dan Cukai (KPPBC) Teluk Bayur Padang, Provinsi Sumatra Barat, mencatat ada lalu lintas impor beras yang masuk di Pelabuhan Teluk Bayur.

Kepala Kantor Bea Cukai Teluk Bayur, Indra Sucahyo mengatakan dari data yang tercatat hingga Mei 2024 jumlah beras impor yang masuk ke Sumbar melalui Pelabuhan Teluk Bayur Padang sebanyak 36.118.527 kg.

"Beras impor itu datang dari Thailand dan Vietnam. Data itu baru hingga Mei 2024," katanya, Rabu (12/6/2024).

Beras impor itu, ujar Indra, merupakan beras Bulog, yang ditujukan untuk ketersediaan beras di Sumbar yang disimpan ke gudang Perum Bulog Wilayah Sumbar.

Kemudian melihat pada data sepanjang tahun 2023 lalu, beras impor yang masuk ke Sumbar sebanyak 43.008.069 kg, dan semua beras impor itu tercatat dari Thailand.

Pasokan beras impor yang masuk ke Sumbar merupakan bagian dari kuota distribusi beras dari pemerintah pusat (Perum Bulog) yang ditujukan ke seluruh gudang Bulog yang ada di Indonesia, yang bertujuan untuk menjamin ketersediaan beras.

Selain itu pascabencana alam yang melanda Sumbar pada tahun 2024 ini, ternyata turut berdampak pada ketersediaan beras di dalam daerah, dimana menurut Dinas Pangan Sumbar bahwa stok beras di Sumbar dalam situasi kritis pada Juli 2024.

Kepala Dinas Pangan Provinsi Sumbar Syaiful Bahri mengatakan bencana alam yang terjadi di sejumlah kabupaten dan kota pada tahun 2024 ini telah memberikan dampak kepada pertanian khususnya padi.

"Kami memperkirakan pada Juli 2024 itu ketersediaan beras tipis, hanya ada 5.000 ton, dan jumlah itu hanya cukup untuk 3 hari memenuhi kebutuhan masyarakat di seluruh daerah di Sumbar," katanya.

Dia menyampaikan untuk menambah kekurangan ketersediaan itu, Pemprov Sumbar telah melakukan koordinasi dengan Perum Bulog Wilayah Sumbar. Hasilnya, Bulog siap untuk mengalokasikan pendistribusian beras sebanyak 20.000 ton.

"Beras yang akan didistribusikan Bulog itu beras yang datang dari luar daerah dan kemungkinan ada dari beras impor," jelasnya.

Syaiful mengatakan kondisi bencana alam yang terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan, Agam, Tanah Datar, dan Kota Padang Panjang, telah menyebabkan ribuan lahan pertanian yang mengalami gagal panen.

Sementara untuk daerah yang memiliki produksi beras terbanyak itu berada di Kabupaten Pesisir Selatan, Padang Pariaman, dan Solok.

"Nah, Pesisir Selatan dilanda bencana alam, makanya dampak nya sangat terasa," tegasnya.

Padahal sebelum adanya terjadi bencana alam, bahkan Sumbar mengalami surplus beras yang mencapai 20 ribu ton.

Melihat situasi itu, memang Sumbar harus melakukan berbagai upaya antisipasi, sehingga kondisi ketersediaan beras bisa tercukupi.

"Persoalan ketersediaan beras ini kami memang berkoordinasi dengan Bulog," tegasnya.

Kemudian Syaiful memperkirakan terhitung Agustus 2024 hingga seterusnya, produksi beras di Sumbar akan berangsur meningkat secara bertahap, mengingat Kementerian Pertanian akan memulai melakukan pemulihan lahan untuk daerah yang lahan pertaniannya terdampak bencana alam.

"Jadi sebelumnya Gubernur Sumbar telah bertemu langsung dengan Menteri Pertanian, hasilnya pemerintah pusat akan bantu pemulihan lahan. Inilah yang kami harapkan kondisi pertanian di Sumbar bisa kembali pulih pula," ucapnya.

Selain membantu pemulihan lahan, Pemprov Sumbar juga turut mengusulkan adanya perbaikan irigasi, alat pertanian, dan kebutuhan lainnya dalam melakukan pemulihan pertanian yang terdampak bencana alam.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper