Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Warga Pekanbaru Keluhkan Kenaikan Harga Beras Bulog

Kini HET beras premium di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bengkulu, Kepulauan Riau, Riau, Jambi, dan Kepulauan Bangka Belitung naik menjadi Rp15.400 per kg.
Buruh mengangkut karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Buruh mengangkut karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, PEKANBARU — Pemerintah telah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras Bulog sejak awal Mei 2024 lalu.

Kini HET beras premium di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bengkulu, Kepulauan Riau, Riau, Jambi, dan Kepulauan Bangka Belitung naik menjadi Rp15.400 per kilogram, dari sebelumnya Rp14.400 per kilogram. Sedangkan HET beras medium kini di harga Rp13.100 per kilogram, naik dari Rp11.500 per kilogram.

Kenaikan harga ini berdampak pada daya beli masyarakat di sejumlah pasar di Kota Pekanbaru. Di Pasar Cik Puan, Jalan Tuanku Tambusai, Kecamatan Sukajadi misalnya, para pembeli menyampaikan keluhan mereka terkait kenaikan harga ini.

"Pembeli banyak yang mengeluh karena harga beras naik. Saya sebagai pedagang hanya mengikuti ketentuan HET yang ditetapkan oleh pemerintah," ujar Fernandez, salah seorang pedagang beras, Senin (10/6/2024).

Fernandez menyatakan bahwa dirinya sudah menjual beras sesuai dengan HET, yaitu Rp13.100 per kilogram, sejak ketentuan tersebut diberlakukan.

Selain itu, untuk harga beras dari Sumatera Barat seperti beras Solok dan Anak Daro masih dijual dengan harga Rp17.000 hingga Rp18.000 per kilogram.

"Saat ini pembelian beras Bulog masih lancar, namun keluhan dari pembeli cukup banyak soal naiknya harga ini," ungkapnya.

Fernandez berharap agar Pemerintah Kota Pekanbaru dapat menyalurkan lebih banyak pasokan beras Bulog kepada para pedagang. Hal ini untuk memastikan masyarakat tidak kesulitan mendapatkan beras murah, mengingat pasokan beras Bulog sebelumnya sudah dibatasi untuk pedagang.

Dengan kenaikan harga beras ini, dia berharap pemerintah dapat mencari solusi agar kebutuhan pokok masyarakat tetap dapat terpenuhi dengan harga yang terjangkau.

(Niki Aulia Sandi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Redaksi
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper