Bisnis.com, MEDAN- Keindahan produk gerabah nusantara sudah menjadi buah bibir banyak bangsa sejak dulunya.
Produk gerabah ini bahkan menjadi salah satu alat diplomasi antar kerajaan di masa lalu yang kini menjadi properti karya seni bernilai tinggi.
Atas alasan kesukaan pada seni gerabah tersebut, Ahmad Syaf'ii membangun tradisi gerabah di Workshop & Gallery Gerabah Karya Cipta Lestari miliknya yang dia bangun di area seluas hampir 1 hektare di Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumatra Utara.
Sebuah tempat yang memadukan showroom dan galeri pemasaran gerabah dengan rumah produksinya.
Sudah banyak wisatawan yang berkunjung ke tempat tersebut. Bahkan menjadi tempat pembelajaran seni pembuatan gerabah dalam bermacam-macam bentuknya. Workshop & Gallery Gerabah Karya Cipta Lestari lanskapnya seperti diorama hidup tentang sebuah proses bagaimana karya seni dan produk peralatan rumah tangga dihasilkan dari bahan dasar tanah liat.
Ini mirip dengan galeri batu akik (gemstone) edukasi yang ada di Singapura yang memberikan pengalaman kepada pengunjung untuk melihat proses memproduksi batu akik sejak dari bongkahan batu akik diambil dari alam hingga menjadi perhiasan indah yang dipajang di rak-rak kaca showroom.
Baca Juga
“Tidak hanya turis, pelajar juga banyak yang datang untuk wisata edukasi gerabah. Biasanya datang rombongan. Mereka melihat proses produksi gerabah kami, lalu kadang juga membeli produknya,” ujar Syafi'i kepada kepada Tim Jelajah Jurnalistik Bisnis Indonesia dalam agenda Ekspedisi UMKM Champion Sumut 2024 di rumah produksinya, di Deli Serdang, Rabu (5/6/2024).
Sebagai pengelola, Syafi'i berharap produk gerabahnya bisa menjadi ikon wisata edukasi di Sumatra Utara dengan terus meningkatkan kualitas produk dan unsur hiburannya.
Lebih jauh, menurut Syafi'i, workshop dan galeri gerabahnya masih butuh dukungan banyak pihak untuk berkembang dengan harapan bisa menjadi objek wisata yang mendukung pariwisata Sumut.
Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Utara (Sumut) mencatat sebanyak 197.015 wisatawan mancanegara (wisman) berkunjung ke Sumut sepanjang tahun 2023 atau meningkat 164,46% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 74.498 orang.
Sedangkan untuk pergerakan wisatawan domestik ke Sumut menarik 14,33 juta perjalanan pada tahun 2023.
Pemasok Gerabah ke Jaringan Toko di Medan
Workshop & Gallery Gerabah Karya Cipta Lestari menjadi salah satu pemasok bot gerabah bagi toko-tokoh bunga di Medan. Ceruk pasar ini cukup besar di Medan sehingga menjadi pasar yang prospektif bagi mereka.
“Masih butuh dikembangkan lagi, terutama untuk pemasaran produk gerabahnya. Ini sekarang pangsanya lokal. Ekspor pas tahun 90-an aja karena dulu ada kerja sama dengan salah satu perusahaan untuk ekspor ke Jepang. Tapi sekarang udah nggak lagi karena perusahaan mitra penjualan itu sudah bangkrut. Masuk ke Jepang juga lebih payah sekarang,” ujarnya.
Dalam pengembangan bisnisnya ini, Workshop & Gallery Gerabah Karya Cipta Lestari baru saja mendapatkan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank Sumut untuk modal kerjanya.
“Awalnya nggak KUR, tapi pinjaman rekening koran. Baru 1 tahun ini ambil KUR Rp300 juta dari Bank Sumut. Agunannya tanah dan seluruh yang ada di sini, kurang lebih 1 hektar.”
Dalam perkembangan bisnisnya saat ini, galeri gerabah milik Syafi'i ini menghasilkan omzet mencapai Rp17 juta- Rp20 juta per bulan.
Dengan adanya suntikan modal dari bank BPD milik Pemda Sumut tersebut, Syafei berharap bisa membantu mendorong meningkatkan kinerja bisnis gerabahnya yang sudah dirintis sejak tahun 1989 tersebut.
Adapun Pimpinan Cabang Bank Sumut Lubuk Pakam Nujuar mengatakan bahwa Bank Sumut mendorong usaha masyarakat untuk berkembang. Bank pembangunan daerah kebanggaan masyarakat Sumut tersebut menargetkan pembiayaan untuk sektor UMKM melalui kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp1,35 triliun pada 2024.
"Perbankan memang perlu lebih banyak turun membantu UMKM khususnya di Sumut lewat akses pembiayaan agar perekonomian masyarakat semakin maju. Kami di Kancab Pakam, penyaluran KUR nya saat ini lebih banyak ke sektor industri dan perdagangan," kata Nujuar. (K68)