Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Volume Lalu Lintas Hewan di Sumsel Meningkat Jelang Iduladha 2024

Balai Karantina Sumsel melaporkan volume lalu lintas hewan meliputi sapi dan kambing mengalami peningkatan menjelang momen Iduladha 2024.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, PALEMBANG – Balai Karantina Sumatra Selatan (Sumsel) melaporkan volume lalu lintas hewan meliputi sapi dan kambing mengalami peningkatan menjelang momen Iduladha 2024. 

Berdasarkan data IQFast (Indonesian Quarantine Full Automation System) mulai 17 Mei hingga 3 Juni 2024, Karantina Sumsel telah memeriksa sebanyak 4.013 ekor kambing dan 1.686 ekor sapi.

Kepala Karantina Sumsel Kostan Manalu mengungkapkan melonjaknya volume lalu lintas hewan kurban juga terjadi di Satuan Pelayanan Pelabuhan Tanjung Api-Api, Kabupaten Banyuasin. 

“Tetapi dari hasil pemeriksaan, semuanya dalam kondisi sehat. Dan demi menjaga penerapan biosekuriti, petugas kami juga melakukan desinfeksi pada alat angkut hewan kurban," jelasnya, dikutip Kamis (6/6/2024). 

Dia memerinci, pada bulan Maret 2024 lalu lintas hewan kurban mencapai 1.769 ekor dengan rincian  sapi 1.419 ekor dan kambing 350 ekor. 

Lalu pada April, terjadi peningkatan mencapai 90,72% atau sebanyak 3.374 dengan rincian sapi 1.659 ekor dan kambing 1.715. Selanjutnya pada Mei lalu, terjadi peningkatan 97,24% atau sebanyak 6.655 yang terdiri dari sapi potong 1.555 ekor dan kambing potong 5.100 ekor. 

“Kami mengapresiasi pelaku usaha yang sadar untuk melaporkan hewan kurbannya sebelum melalulintaskan ke pulau lain. Kami pastikan hewan kurban yang dilalulintaskan memenuhi persyaratan,” jelasnya.  

Kostan menambahkan, pemeriksaan hewan kurban berupa sapi dan kambing dilakukan untuk memastikan bebas dari penyakit menular seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan penyakit kulit berbenjol atau Lumpy Skin Disease (LSD).

Adapun pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan fisik, kelengkapan dokumen, dan ‘eartag’ pada hewan yang dilalulintaskan. 

“Petugas Karantina memastikan hewan yang dapat dikirim antar pulau, dari Pelabuhan Tanjung Api-Api ke Bangka Belitung, sehat dan dilengkapi sertifikat kesehatan yang diterbitkan Karantina Sumsel,” terangnya. 

Di lain sisi, Kepala Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel,0 Ruzuan Effendi mengungkapkan pihaknya telah memulai pelaksanaan pemeriksaan kandang-kandang penyedia hewan kurban yang ada di Sumsel. 

Kegiatan itu dilakukan dalam rangka pemantauan dan memastikan hewan-hewan kurban yang ada di Sumsel sehat dan telah sesuai syariat untuk dikurbankan.

“Ada 12 kandang yang kita monitoring secara random (acak) untuk mengecek dan menjamin kesehatan hewan kurban di Sumsel. 12 itu sekitar 10% dari jumlah kandang resmi. Dan ini juga dilakukan oleh instansi di masing-masing kabupaten kota,” ungkapnya. 

Ruzuan menyebut, ketersediaan hewan kurban di Sumsel pada tahun ini meliputi kambing/domba mencapai kisaran 43.000-45.000. Sedangkan sapi di kisaran 30.000 ekor. 

Dan untuk tahun ini diprediksi ada kenaikan permintaan sapi mencapai 13.000 ekor dan kambing/domba 15.000 ekor. 

“Setiap tahun kita tak kekurangan sapi dan kambing/domba untuk kurban. Tapi angka-angka itu diluar pedagang pinggir jalan, ya, kita hanya mendata yang ada di pedagang resmi," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper