Bisnis.com, PALEMBANG – Gangguan listrik yang terjadi pada Rabu (4/6/2024) sekira pukul 11.00 WIB di sejumlah provinsi yang ada di Pulau Sumatra, termasuk Provinsi Sumatra Selatan memberikan dampak di berbagai sektor.
Selain perjalanan Light Rail Transit (LRT) Sumatra Selatan (Sumsel) yang terhenti karena third rail mati (off), blackout listrik juga berbuntut pada operasional sejumlah hotel yang ada di wilayah tersebut.
Marketing Communication BATIQA Hotel Palembang Novi Arianto mengakui blackout listrik di wilayah Kota Palembang tidak begitu berdampak pada tingkat penghunian kamar (TPK) di BATIQA Hotel. Hal itu lantaran sejak sebelum kejadian seluruh kamar di hotel tersebut sudah dipesan.
“Kalau semalam kita sudah full booked dari sebelum mati lampu, jadi tidak begitu berdampak peningkatan (pengisian kamar),” katanya kepada Bisnis, Rabu (5/6/2024).
Akan tetapi, kata Novi, pemadaman listrik yang terjadi cukup berpengaruh terhadap biaya operasional hotel karena pihaknya harus menggunakan genset untuk menjaga aliran listrik tetap menyala.
Adapun untuk penambahan biaya operasional mencapai sekitar Rp7 juta untuk bahan bakar genset selama semalam. “Tapi sejak pukul 07.00 WIB tadi sampai saat ini kita sudah full pake listrik PLN lagi,” ujarnya.
Baca Juga
Di lain sisi, Marketing Communication Hotel Ibis Palembang Dwiki mengatakan terdapat peningkatan jumlah keterisian kamar mencapai lebih dari 60% akibat kondisi blackout yang berlangsung sekitar 9 jam di wilayah tersebut.
Namun demikian, dia juga tidak menepis bahwa dari sisi operasional hotel, terjadi peningkatan biaya agar aliran listrik tetap tersedia.
“Ya, betul (peningkatan biaya operasional),” katanya.
Manajer Komunikasi dan TJSL PT PLN UID Sumsel, Jambi dan Bengkulu (S2JB) Iwan Arissetyadhi mengatakan proses pemulihan hingga saat ini masih terus dilakukan oleh pihak PLN.
Untuk di wilayah Sumsel sudah 74% menyala, Bengkulu sudah 80%, Lampung 60%, Jambi baru sebagian, dan Babel sudah sepenuhnya normal.
“Terkait ada yang masih mati-hidup mati-hidup, masih dalam proses penstabilan dan memang butuh waktu. Jadi Kami sedang mengupayakan agar stabil," kata dia.
Sementara itu, imbuhnya, blackout akibat gangguan transmisi SUTT 275 kV Linggau - Lahat ini telah berdampak kepada 4,3 juta pelanggan di wilayah S2JB, serta beberapa provinsi lain diantaranya Lampung, Bangka Belitung (Babel), Aceh, Sumatera Utara dan Riau.
“Sebanyak 3,4 juta pelanggan sudah menyala. Sisanya 20% lagi atau sekitar 1 juta pelanggan yang masih dalam proses,” pungkasnya.