Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

NTP Sumsel Tercatat Naik 1,46%, Tertinggi Sejak Tiga Tahun Terakhir

Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Sumatra Selatan periode Mei 2024 tercatat menjadi yang tertinggi sejak tiga tahun terakhir.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, PALEMBANG – Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Sumatra Selatan periode Mei 2024 tercatat menjadi yang tertinggi sejak tiga tahun terakhir. 

Kepala Badan Pusat Statistik Sumatra Selatan (BPS Sumsel) Moh Wahyu Yulianto melaporkan NTP Sumsel untuk Mei sebesar 117,98 atau mengalami kenaikan 1,46% dibanding bulan sebelumnya. 

“Kondisi NTP bulan Mei tertinggi sepanjang tiga tahun terakhir yakni sebesar 117,98%,” katanya, Senin (3/6/2024). 

Menurutnya kenaikan NTP disebabkan oleh naiknya indeks harga yang diterima petani sebesar 1,09%, sedangkan indeks harga yang dibayar petani turun sebesar 0,36%. 

Adapun berdasarkan dua komponen indeks yang dibayar petani, tercatat indeks konsumsi rumah tangga mengalami penurunan sebesar 0,46% dan indeks biaya produksi serta penambahan barang modal terkerek naik 0,03%. 

Wahyu menjelaskan dari total lima subsektor yang ada, sebanyak tiga subsektor mengalami kenaikan dan dua lainnya mengalami penurunan. 

Secara rinci untuk subsektor tanaman pangan dan hortikultura kompak mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,27%, dan 1,41%. Lalu untuk subsektor yang mengalami kenaikan meliputi tanaman perkebunan rakyat 2,01%, peternakan 0,85%, dan perikanan 0,29%. 

“Untuk perikanan ini kita bagi menjadi dua subsektor yakni nelayan yang mengalami penurunan 0,15% dan pembudidaya ikan yang naik 1,00%,” jelasnya. 

Disamping itu, untuk Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) di Sumsel periode Mei 2024 juga menjadi yang tertinggi sejak tiga tahun terakhir sebesar 121,09 atau naik 1,06%. 

Dengan rincian indeks harga yang diterima petani naik 1,09% atau 145,73 dan indeks produksi serta penambahan barang modal naik 0,03% atau 120,34. 

“Hampir mirip NTP, untuk NTUP tiga subsektor mengalami penurunan dan dua lainnya mengalami kenaikan,” pungkasnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper