Bisnis.com, PALEMBANG – PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju mencatat permintaan bahan bakar jenis avtur mengalami peningkatan mencapai 189% pada April 2024.
Berdasarkan catatan Pertamina Plaju permintaan avtur di bulan April 2024 mencapai 23,760 barrels atau hampir dua kali lipat dari bulan Maret yang sebanyak 12,514 barrels.
Pjs. Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Plaju Perliansyah mengatakan untuk menjaga security of supply produk avtur, pihaknya juga mematok produksi avtur melampaui dari jumlah permintaan yang melonjak.
“Dan untuk distribusi kita bekerjasama dengan Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel untuk dikirimkan langsung ke DPPU di Bandara SMB II,” katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (15/5/2024).
Menurutnya perseroan terus memastikan suplai bahan bakar aviasi mampu memenuhi permintaan yang juga diperkirakan meningkat selama pelaksanaan ibadah haji 2024.
Manajemen dan pekerja juga terus berupaya meningkatkan keandalan teknologi kilang yang merupakan unit produksi avtur mencapai angka 20-25 miles per Thousand Barrel (MB) per bulan.
Baca Juga
“Hal itu dilakukan melalui pengaturan kontinuitas suplai crude injeksi dan full mode avtur sejak Juni 2023 lalu,” jelasnya.
Sehingga secara umum Pertamina Plaju mendukung penuh kesuksesan ibadah haji 2024 melalui optimalisasi produksi dan suplai produk avtur sebagai bahan bakar pesawat udara yang mengangkut para jemaah calon haji.
Untuk diketahui sejak Desember 2020 lalu, Kilang Pertamina Plaju telah berhasil memproduksi kembali avtur melalui program avtur reborn. Dimana mengkombinasikan crude serta didukung pembangunan new avtur treater unit (ATU) secara mandiri.
“Sehingga diperoleh produksi Avtur 10-15 MB dari CDU IV, cukup untuk memenuhi 100% permintaan Avtur di wilayah Sumbagsel,” kata Perliansyah.
Dia menambahkan, produksi avtur juga mengalami peningkatan pasca pengaturan kontinuitas suplai crude injeksi dan full mode avtur di salah satu unit CDU. Sehingga mampu meningkatkan produksi hingga 20-25 MB per bulan dari sebelumnya berkisar 10-15 MB per bulan.
“Dengan peningkatan kapasitas produksi hingga 25 MB per bulan ini, Kilang Pertamina Plaju juga mampu mengekspansi pasar hingga keluar Sumbagsel,” pungkasnya.